Kali ini saya akan menganalisis Film Hannibal lecter’s
series . yaitu Silence of the lamb (1991), Hannibal (2001), Red Dragon (2002)
dan Hannibal Rising (2007). Yang diadaptasi dari novel karya Thomas Harris.
Jika dilihat dari urutan novelnya Red Dragon -à
Silence Of the Lamb -à
Hannibal à
Hannibal Rising.
Sinopsis singkat dari film2 tersebut :
-
Silence of the lamb (1991), Clarice Starling
mahasiswi yang sedang magang di FBI mendapat perintah untuk menangkap buffalo
bill, seorang pembunuh yang membunuh secara tidak lazim, yan ternyata adalah
salah satu dari pasien Dr. Hannibal Lecter, pembunuh yang memakan korbannya.
Sehingga, Clarice harus meminta bantuan kepada Hannibal.
-
Hannibal (2001), seorang pasien Hannibal yang
mampu bertahan hidup ingin membalas dendam terhadap Hannibal dengan mencari dan
membunuh Hannibal. Disini agen FB Clarice Starling akan bertemu dengan Hannibal kembali.
-
Hannibal Rising (2007), Menceritakan masa kecil
mengapa Lecter bisa menjadi pembunuh dan memakan korban-korbannya.
Hannibal lecter
Dilihat dari film Hannibal Rising, Hannibal Lecter adalah keturunan ke-enam dari Hannibal The Grimm yang pertama kali
Dilihat dari film Hannibal Rising, Hannibal Lecter adalah keturunan ke-enam dari Hannibal The Grimm yang pertama kali
membangun istana turun temurun Lecter. Ia adalah seorang bocah laki-laki yang berusia delapan
tahun di awal cerita yang bersetting tahun 1941 ini. Ia bersama keluarganya tinggal di istana
Lecter di Lithuania, ketika Operasi Barbarossa, sebuah Invasi Hitler pada Uni Soviet, merubah
wilayah Baltic menjadi ujung tanduk dari Perang Dunia kedua yang bagaikan lautan darah. Kedua orangtuanya melarikan diri ke sebuah pondok berburu di hutan untuk menghindari pasukan
Jerman yang mulai maju mendekat ke daerah istana Lecter. Saat Tank Rusia datang ke pondok mereka dan meminta air ternyata ada pesawat NAZI yang melihat tank tank rusia sehingga menembakinya, dan terjadi ledakan. Keluarganya terbunuh, dan hanya
dia yang selamat dan mischa, lalu datang gerombolan yang dipimpin Grutas hanya untuk meminta makanan dan berlndung tetapi karena cuaca semakin ekstrim maka akhirnya mereka membunuh dan memakan Mischa. 8 tahun kemudian, Kastilnya menjadi penampungan yatim piatu, yang termasuk
Hannibal. Lalu Hannibal mencari keluarganya yg masih hidup yaitu Lady Murasaki,
bibinya yang tinggal di Prancis. Lalu mencari orang-orang yang telah membunuh adiknya. Hannibal termasuk anak yang cerdas, dia bisa masuk sekolah medis karena beasiswa. Lalu menjadi Psikiater Forensik yang hebat, tapi
masih menjadi pembunuh dan memakan daging korbannya. Oleh Will Graham, Hannibal
berhasil ditangkap dan dipenjara selama 7tahun sebelum dia berhasil kabur. Saat
masa penjara dan kabur, dia menyukai agen FBI clarice starling sehingga dia
membantu clarice dan mengirimnya surat.
Hannibal 8 years old:
Hannibal remaja
Hannibal dewasa
Kepribadian :
Sigmund Freud
1.
Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak
lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah
dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga
komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan
segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak
puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus
menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal
dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi
lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau
bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita
mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang
lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik
mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk
menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses
utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai
cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk
menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan
bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia
nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk
memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai.
Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum
memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus,
impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada
akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan
tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak
terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di
dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses
primer id’s.
3. Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego.
superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi
moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat –
kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang
baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua
dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai
dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk
oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan
buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego
bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk
menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk
membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip
realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
Interaksi dari Id, Ego dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat
bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan
kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun
kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara
efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu
banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu
mengganggu.
Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan
antara id, ego, dan superego.
MIMPI
Definisi Mimpi Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Jika Freud seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan tindakan psikis yang salah, selip bicara (keprucut), maupun lelucon.
Definisi Mimpi Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Jika Freud seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan tindakan psikis yang salah, selip bicara (keprucut), maupun lelucon.
Pada dasarnya hakikat mimpi bagi psikoanalisis hanyalah
sebentuk pemenuhan keinginan terlarang semata. Dikatakan oleh Freud (dalam
Calvin S.Hal & Gardner Lindzaey, 1998) bahwa dengan mimpi, seseorang secara
tak sadar berusaha memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan
menciptakan gambaran tentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit
bagi kita untuk mengungkapkan kekesalan, keresahan, kemarahan, dendam, dan yang
sejenisnya kepada obyek-obyek yang menjadi sumber rasa marah, maka muncullah
dalam keinginan itu dalam bentuk mimpi. (tertundanya pemenuhan keinginan teman
saya untuk bermain bersama teman-teman).
Analisis Mimpi, digunakan oleh Freud dari pemahamannya
bahwa mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar,
pesan-pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi
lain, hingga aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari.
Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah
sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan, kekhawatiran,
kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang. Ketika hal
masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil diungkap, maka untuk
penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.
CATTEL
Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian
yaitu :
‘‘Personality is that which permits a prediction of what a
person will do in a given situation’’
Berdasarkan definisi tersebut,Cattell
berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah
menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang
dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas
individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus
dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk
memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal
yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin
mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami secara
terperinci apa yang harus diubah.
Teori
kepribadian Cattell berangkat dari teorinya George W. Allport yakni mengenai trait yang
lebih dikembangkan lagi.Trait sendiri yaitu sebuah kecenderungan reaksi yang relativ
permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Adapun teori dari Cattell
dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur
statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal ini Cattell
menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self
Rating yaitu sebagai pelengkap untuk melengkapi data yang
diperoleh dengan metode life record atau disebut juga data Q, dan Objective
Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang
diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku
individu tersebut dalam situasi-situasi yang lain atau disebut juga
data T.
POKOK-POKOK TEORI CATTELL
Terdapat
beberapa pokok-pokok teori Cattell untuk lebih memahami pendapatnya yaitu :Trait,erg,metaerg,self,dan
specification equation
1.
Trait
Menurut Cattell yaitu
suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah
laku itu atau sebuah kecenderungan
reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait yaitu :
A. Common trait dan Unique trait
-Common trait (sifat
umum) adalah sifat yang dimiliki oleh semua individu atau setidaknya oleh
sekelompok individu yang hidup dalam lingkungan sosial yang sama.
-Unique trait (sifat
khusus).Adalah sifat yang hanya dimiliki oleh individu masing-masing dan tidak
dapat ditemukan pada individu lain. Dibagi menjadi 2,yaitu :
· Relatively unique,kekhususannya timbul dari
pengaturan unsur-unsur sifat itu.
· Intrinsically unique,yang benar-benar hanya ada
pada individu khusus tertentu.
B. Surface trait dan Source trait
Surface trait adalah
sifat yang nampak atau sifat permukaan,dan Source trait adalah variabel yang
mendasari berbagai sifat yang nampak. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi
dari pada sifat asal.Menurut Cattell, bagi orang lain,sifat permukaan itu lebih
diakui dari pada sifat asal,karena dapat langsung disaksikan melalui observasi
sederhana,tetapi tetap saja sifat asallah yang lebih menentukan perilaku.
2.
Erg.
Erg berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang
berarti kerja atau energi yang digunakan Cattell untuk menempatkan konsep
dorongan atau insting. Erg merupakan unit dasar dari motivasi
dan diarahkan menuju tujuan yang spesifik. Erg lebih mengarah
ke sesuatu yang lebih dasar ( primer) atau dibawa sejak lahir.
3.
Metaerg.
Metaerg dapat dikatakan
bersesuaian dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman
atau sosiokultural. Jika erg dibawa sejak lahir, maka metaerg terbentuk
melalui perkembangan individu seperti sentiment.
4.
Self.
Dalam teori Cattell
kepribadian merupakan suatu hal yang bersifat dinamis, yaitu mengenai struktur
sifat-sifat dan interaksinya. Self merupakan aspek yang mengorganisasikan
struktur tersebut serta menjamin stabilitasnya.Self berfungsi untuk
mengintegritaskan segala komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan
suatu ‘’unitas’’. Hal yang mengatur ini disebut oleh Cattell sebagai self
sentiment atau structural self.
Di dalam self dibagi 2
lagi yaitu ideal self ( diri yang diinginkan oleh
seseorang),dan real self (ciri yang seharusnya menurut
pertimbangan rasional). Real self pada masa kanak-kanak
merupakan refleksi dari ideal self. Jika perkembangan cukup baik, ideal
self dan real self akan menjelma menjadi structural
self, dan inilah individu yang dikenal berpendirian dan juga bertingkah
laku yang realistis.
5.
Specification Equation.
Yaitu tingkah laku
individu yang dapat diramalkan yang harus memenuhi keadaan yang ideal di mana
si ahli psikologi mengenal segala variabel relevant yang mempengaruhi tingkah
laku serta mempunyai alat pengukur yang benar-benar tepat untuk mengukur
variabel tersebut.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Perkembangan
kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang merupakan
kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang didorong
oleh erg. Jika ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu
dengan keadaan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut (faktor
eksogen) maka akan menimbulkan hasil dalam kepribadian yang berwujud
perubahan atau perkembangan,dan hal inilah yang dilalui oleh
individu dalam jalan perkembangannya yang disebut dynamic cross road.
Adapun dyamic cross yang dilalui oleh individu adalah sebagai
berikut:
A.
Dynamic cross road yang
pertama atau masa Infancy (0-6 th).
Terjadi apabila individu berusaha untuk mendapatkan pemuasan bagi
sesuatu erg tertentu. Masa ini di dominasi oleh
pengaruh orang tua dan saudara.Akibatnya terjadi 4 kemungkinan,yaitu :
· Individu mungkin mendapat pemuasan berkat adanya
pola tingkah laku yang dibawa sejak lahir.
· Individu mungkin gagal dalam mendapatkan
pemuasan karena kurang efektifnya pola-pola response perceptual dan motoris
yang dibawas sejak lahir untuk menghadapi faktor lingkungan yang dibawa pada
waktu itu.
· Pola berdasar erg itu mungkin dimodifikasikan
atau disisihkan dengan mengaktifkan erg lain yang tadinya subsider
terhadap erg yang disisihkan itu.
· Individu mungkin gagal dalam mencapai tujuan
karena adanya halangan walaupun arah ke tujuan itu cukup jelas.
B.
Dynamic Crossroad yang
ke dua atau Cildhood (6-14 th).
Pada masa ini individu sudah mulai mandiri dari orang tua.Tahap
ini dimulai pada keadaan terakhir sebagaimana sebelumnya yaitu ketika
menghadapi rintangan, maka terdapat 4 kemungkinan antara lain:
· Meningkatkan aktifitas yang menuju ke pemuasan
· Marah yang dapat mengatasi rintangan selanjutnya
menuju ke pemuasan.
· Marah yang membuktikan kegagalan dalam
menghadapi rintangan.
C.
Dynamic Crossroad yang
ke 3 atau Adolescence (14-23 th}
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling
bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan namun tidak
dapat mengatasinya,sehingga terjadi 4 kemungkinan,yaitu:
· Putus asa atau menyerah.
· Takut dan menarik diri.
· Tetap pada agresinya yang tidak efektif.
· Lari ke dalam fantasi (pemuasan secara
berkhayal)
D.
Dynamic crossroad yang
ke 4 atau masa Maturity (23-50 th).
Individu mulai meninggalkan erg yang bersangkutan dari bentuk
lahiriah (yang dpat diamati) ke bentuk batiniah (hanya dpat disimpulkan) atau
minatnya sudah sedikit berubah dan tahap ini juga ditandai dengan kepribadian
yang lebih mantap. Untuk menghindari erg yang mencemaskan individu, kemungkinan
terjadi 4 hal,yaitu:
· Dia mungkin menekan erg itu, artinya dengan
sukarela meniadakn dan menolak sesuai dengan impuls-impulsnya.
· Dia mungkin menekan erg itu dengan keadaan
terpaksa sehingga hal yang tidak diterima itu terpaksa dikeluarkan dari
kesadaran.
· Dia mungkin dengan sadar mensublimasikan erg
itu, jadi dia berusaha dengan sadar membuat tujuan yang dapat diterima.
· Dia mungkin tetap pada tingkah lakunya yang
non-adaptive atau berbuat kejahatan atau menetapkan tujuan lain yang tak dapat
diterima oleh masyarakat.
E.
Dynamic crossroad yang
ke 5 atau masa Late Maturity.
Individu pada tahap ini melkukan sublimasi atau tindakan yang dapat diterima atau dihargai oleh
masyarakat yang beradab. Tahap ini berawal dari
keadaan di mana individu melakukan penekanan,sehingga terjadi 4 kemungkinan
yaitu :
· Dia mungkin membentuk fantasi tak sadar yang
kadang-kadang dapat disadari
·
Mungkin dia melakukan penekanan yang berhasil,di mana impuls tetap
ditempatkan dalam ketidaksadaran.
· Mungkin terjadi penekanan yang tidak stabil di
mana impuls tidak selalu dapat ditempatkan dalam ketidaksadaran dengan akibat
tertentu terhadap tingkah laku individu.
· Mungkin terjadi sublimasi yang disengaja ataupun
tidak.
F.
Dynamic crossroad yang
ke 6 atau Old age.
Bermula pada keadaan yang tak stabil. Jadi disini, penekanan itu
tidak dapat sepenuhnya berhasil, sehingga perlu untuk melakukan usaha tambahan
untuk mempertahankan supaya impulsnya tetap dalam ketidaksadaran, akan tetapi
individu pada tahap ini melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal dengan
melakukan reaksi mekanisme pertahanan,sehingga terbentuklah jalan-jalan sebagai
berikut: Fantasi, pembentukan reaksi, proyeksi, rasionalisasi,
penekanan lebih lanjut, pembatasan ego, regresi, pengalihan dengan pembentukan
symptom, dan berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan lainnya.
PSIKOPAT
Psikopatologi menurut DSM IV adalah tingkah laku yang signifikan secara klinis atau adanya sindrom psikologik atau pola-pola perilaku yang dikaitkan dengandistress dan disability. Dalam membuat diagnosa awal tentang psikopatologis para klinisi berpatokan pada beberapa ciri berikut ini (Weiten, 2008):
Psikopatologi menurut DSM IV adalah tingkah laku yang signifikan secara klinis atau adanya sindrom psikologik atau pola-pola perilaku yang dikaitkan dengandistress dan disability. Dalam membuat diagnosa awal tentang psikopatologis para klinisi berpatokan pada beberapa ciri berikut ini (Weiten, 2008):
- Deviance. Orang
dikategorikan psikopatologi dikarenakan oleh perilaku mereka yang
menyimpang dari perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat.
- Perilaku maladaptif. Dalam
banyak kasus, orang dikategorikan mengidap psikopatologis karena kemampuan
mereka untuk beradaptasi telah terganggu.
- Personal distress
(penderitaan pribadi). Banyak diagnosis psikopatologi yang didasarkan pada
penderitaan pribadi. Hal ini biasanya ditemukan pada orang yang mengalami
gangguan dengan depresi atau gangguan kecemasa.
Disamping dari perspektif diatas tiga
perspektif besar dalam psikologi (Psikoanalisis, Behavioral, dan Humanistik)
memiliki pandangan tersendiri dalam memandang psikopatologis.
1. Perspektif Psikoanalisis
Paradigma psikoanalisis bisa dikatakan paling
populer dalam bidang psikopatologi dan terapi. Sigmund Freud (1856-1939) yang
dianggap sebagai bapak psikoanalisa membagi jiwa kedalam tiga bagian prinsipil,
yaitu: id, ego, dan superego. Id hadir sejak kelahiran manusia yang menjadi
bagian dari kepribadian yang membangun semua energi yang menggerakkan jiwa.
Dalam
menerangkan psikopatologi Psikoanalisis berlandaskan pada asumsi bahwa semua
psikopatologi saat ini dapat dicari sebabnya pada masa lalu seorang individu
(pada tahap perkembangan kanak-kanak). Menurut pandangann ini munculnya
psikopatologi saat ini dimulai pada masa lalu, ketika individu mengalami
traumatic event, kemudian pengalaman tersebut ditekan dalam alam bawah sadar.
Ketika ada pemicu terentu, maka individu akan memberikan respon berupa defanse
mechanism, jika defense tersebut tidak tepat maka individu akan mengalami
neurotic, yang bila berlanjut akan mengalami psikotik.
2. Perspektif Behavioral
Behavioral muncul ketika John B. Watson
memproklamirkan psikologi sebagai disiplin keilmuan yang harus didekati secara
obyektif eksperimental. Maka dimulailah berbagai eksperimentasi untuk
menyelidiki ‘aspek pembelajaran’ dari perilaku di atas teori S-R (stimulus –
respon).
Psikopatologi
menurut perspektif behavioral terjadi karena proses belajar yang maladaptif,
seperti modelling yang keliru, asosiasi stimulus respons yang salah ataupun
proses konditioning yang kurang tepat. Pandangan ini berasumsi bahwa semua
psikopatologi berlandaskan pada aspek kekinian, artinya bukan disebabkan oleh
pengalaman masa lalu seperti yang dikemukakan oleh perspektif psikoanalisis.
3.
Perspektif Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) menyajikan
pandangan psikologi humanistik yang mengakui individu sebagai makhluk yang pada
dasarnya positif, sehat, unik, aktif, penuh potensi, bertujuan, dan baik. Dan
segala kepedihan manusia berawal dari penolakan terhadap semua kebajikan yang
dimilikinya tersebut.
Psikopatologi menurut perspektif humanistik
adalah pada saat seseorang tidak mendapatkan unconditional positive
regard. Semakin banyak conditional positive regards patologi
juga semakin berkembang. Dengan banyaknya conditional positive regards akan
membuat seorang individu tidak menjadi dirinya sendiri dan selalu mengkuti
kehendak orang lain.
GEJALA PSIKOPAT
Terdapat tiga ciri utama yang biasanya melakat pada seorang psikopat, yakni egosentris, tidak punya empati, dan tidak pernah menyesal. Terdapat sepuluh karakter spesifik psikopat. Di antaranya adalah tidak memiliki empati, emosi dangkal, manipulatif, pembohong, egosentris, pintar bicara, toleransi yang rendah pada frustasi, membangun relasi yang singkat dan episodik, gaya hidup parasitik, dan melanggar norma sosial yang persisten. Seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
GEJALA PSIKOPAT
Terdapat tiga ciri utama yang biasanya melakat pada seorang psikopat, yakni egosentris, tidak punya empati, dan tidak pernah menyesal. Terdapat sepuluh karakter spesifik psikopat. Di antaranya adalah tidak memiliki empati, emosi dangkal, manipulatif, pembohong, egosentris, pintar bicara, toleransi yang rendah pada frustasi, membangun relasi yang singkat dan episodik, gaya hidup parasitik, dan melanggar norma sosial yang persisten. Seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Sejumlah penelitian menunjukkan,
psikopat lebih suka menyiksa pasangan daripada membunuhnya. Dari sekian banyak
pembunuhan dalam rumah tangga, hanya 2% yang pelakunya benar-benar seorang
psikopat. Para psikopat umumnya tidak menyesal setelah melakukan aksinya. Hanya
sedikit psikopat yang menyesal lalu memutuskan bunuh diri. Dari 2% psikopat
yang melakukan pembunuhan, seperempatnya melakukan bunuh diri.
Selengkapnya gejala psikopat adalah
sebagai berikut :
Impulsif dan sulit mengendalikan diri.
Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan
mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau
memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan
hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah
menyerang orang hanya karena hal sepele.
Sering berbohong, fasih dan dangkal.
Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha
tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran,
psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang
cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli
dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya
seakan-akan itu fakta.
Manipulatif dan curang. Psikopat juga
sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak
sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara
normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung
berdebar, mulut kering, tegang, gemetar — bagi psikopat hal ini tidak berlaku.
Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
Egosentris dan menganggap dirinya
hebat.
Tidak punya rasa sesal dan rasa
bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat
meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk
peduli.
Senang melakukan pelanggaran dan
bermasalah perilaku di masa kecil.
Kurang empati. Bagi psikopat memotong
kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
Psikopat juga teguh dalam bertindak
agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar
rumah.
Tidak mampu bertanggung jawab dan
melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
Hidup sebagai parasit karena
memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Sikap antisosial di usia dewasa.
DIAGNOSIS
Tidak mudah mendiagnosa psikopat. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu. Pemeriksaan elektroensefalogram, , MRI dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial. Dilakukan pengamatan perilaku dan kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan. Pemeriksaan psikotes untuk menilai tingkat kecerdasan. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
Tidak mudah mendiagnosa psikopat. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu. Pemeriksaan elektroensefalogram, , MRI dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial. Dilakukan pengamatan perilaku dan kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan. Pemeriksaan psikotes untuk menilai tingkat kecerdasan. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
MMPL (Minnesota Multiphasic Personality
Inventory) adalah metode yag selama ini digunakan untuk mendeteksi adanya
gangguan jiwa secara umum, termasuk psikopat. Namun MMPLmasih mempunyai
kelemahan. Tidak sulit bagi seorang psikopat yang cerdas untuk merekayasa
laporan dan berbohong. Akhirnya dikembangkan Psychopathy Checklist (PCL) dan versi
revisinya Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R), untuk penilaian secara valid
dan benar tentang psikopat. PCL-R merupakan metode yang sudah dilengkapi
dasar-dasar interview semi-struktural dengan seseorang yang dicurigai sebagai
psikopat, bersama-sama diolah dengan berbagai informasi tentang orang tersebut.
Penilaian ditentukan dengan skala, mulai dari 0 artinya tidak ada insikasi
psikopat hingga 2 yang artinya seseorang positif memiliki karakter psikopat.
Total skor adalah 40, dan seseorang didiagnosa psikopat jika dia memiliki skor
antara 30 hingga 40. Pada beberapa kasus, skor 25 juga sudah dikategorikan
psikopat.
Terdapat sekitar 20 kriteria dalam
PCL-R dalam menegakkan diagnosis psikopat. Di antaranya sebagai berikut :
persuasif dan memesona di permukaan, menghargai diri yang berlebihan, butuh
stimulasi atau gampang bosan, pembohong yang patologis, menipu dan manipulatif,
kurang rasa bersalah dan berdosa, emosi dangkal, kasar dan kurang empati, hidup
seperti parasit, buruknya pengendalian perilaku, longgarnya perilaku seksual,
masalah perilaku dini (sebelum usia 13 tahun), tidak punya tujuan jangka
panjang yang realistis, impulsif, tidak bertanggung jawab atas kewajiban, tidak
bertanggung jawab atas tindakan sendiri, pernikahan jangka pendek yang berulang,
kenakalan remaja, melanggar norma dan keragaman kriminal.
Alat diagnosis lain yang digunakan
berdasarkan teori yang sudah eksis (metode deduksi) adalah Primitive Defense
Guide, Rorschach, ToM (Theory of Mind), SCT (Sentence Completion Test) dan NEO
PIR.
Hannibal memiliki
hampir poin poin yg diatas. Dia tenang, cerdas, perkiraannya selalu benar dan
wawasannya lebih dari orang yang mewawancarainya, Dingin dan tidak tega
terhadap korbannya.
KESIMPULAN
Hannibal sebenarnya anak yang baik dan sayang sekali dengan
adik perempuannya Mischa yang dibunuh oleh Gerombolan Grutas. Apalagi Ayah dan
ibunya sangat sayang pada anak anak mereka. Terlihat ayahnya dan ibunya selalu
melindungi anaknya, bahkan pada saat serangan tentara ayahnya tewas tertembak
karena berusaha melindungi Hannibal dan Mischa. Apalagi saat akhirnya kedua
orangtua dan pelayan-pelayannya sudah tidak ada, Hannibal mengambil tanggung
jawab penuh terhadap adiknya. Sehingga, saat adiknya dibunuh dan dimakan.
Hannibal selalu dihantui oleh peristiwa adiknya di dalam mimpi, Menurut freud
Mimpi adalah Id( keinginan-keinginan) yang direpress kedalam alam bawah sadar
dan muncul di mimpi. Setelah 8 tahun pun, Hannibal belum bisa melupakan dan
memaafkan kejadian tersebut. Bahkan, menjadikan dia orng yang tidak punya hati.
Saat pengawas penampungan anak yatim piatu ingin menamparnya, Hannibal
menusuknya dengan garpu. Saat bibi jepangnya digodai oleh tukang daging, Hannibal
berkelahi dan akhirnya membunuh dan memakan dagingnya. Inspektur Popil bahkan
berbicara “ dia sudah mati pada musim dingin tahun 1944, hatinya sudah mati
dengan mischa. Dia yang sekarang, aku tak tahu selain monster” . Didalam
Silence of lamb juga dibahas tentang mimpi Clarice Starling tentang domba
(lamb). Disini Hannibal merasa dia punya kesamaan dengan Clarice sehingga dia
mau membantunya dalam menangani kasus Buffalo Bill.
Dalam Red Dragon, diketahui Hannibal adalah sosok yang karismatik, Pintar, Suaranya dalam dan lembut, dan dia selalu melakukan eye contact.
Dalam Silence of Lamb, Hannibal bisa mendikte sang interviewernya bahkan dia menginterview balik. Dan itu membuat Clarice (interviewnya) menjadi gugup. Hannibal juga mempunyai penciuman yang tajam dan punya kelebihan yaitu membaca pikiran atau membaca masa lalu seseorang. Saat melakukan Eksekusi terhadap polisi yang menjaganya, Hannibal melakukannya dengan santai dan sambil mendengarkan musik klasik, perencanaan yang rapih sehingga dia dapat kabur. Sebenarnya, bisa saja Hannibal tidak jadi Hannibal yg sekarang, karena keadaan lah (saat perang) sehingga dia menjadi bengis dan tidak kenal ampun.
Dalam Red Dragon, diketahui Hannibal adalah sosok yang karismatik, Pintar, Suaranya dalam dan lembut, dan dia selalu melakukan eye contact.
Dalam Silence of Lamb, Hannibal bisa mendikte sang interviewernya bahkan dia menginterview balik. Dan itu membuat Clarice (interviewnya) menjadi gugup. Hannibal juga mempunyai penciuman yang tajam dan punya kelebihan yaitu membaca pikiran atau membaca masa lalu seseorang. Saat melakukan Eksekusi terhadap polisi yang menjaganya, Hannibal melakukannya dengan santai dan sambil mendengarkan musik klasik, perencanaan yang rapih sehingga dia dapat kabur. Sebenarnya, bisa saja Hannibal tidak jadi Hannibal yg sekarang, karena keadaan lah (saat perang) sehingga dia menjadi bengis dan tidak kenal ampun.
Dari Analisis tersebut, bahwa masa lalu sangat
mempengaruhi seseorang di masa yang akan datang. Hannibal memlilik masa lalu
yang buruk, sehingga dia menjadi Hannibal yang kejam dan suka memakan
korbannya. Banyak korban korban kejahatan di masa lalu / masa kecil menjadi
pelaku kejahatan di masa mendatang. Seharusnya, kita lebih mendekatkan diri
kepada yang maha Kuasa sehingga lebih mawas diri dan lebih menerima. Dan
belajar memaafkan, Hannibal tidak bisa memaafkan tukang daging, dan orang-orang
yang membunuh adiknya. Pada dasarnya, psikopat tidak bisa
diterapi secara sempurna tetapi hanya bisa terobservasi dan terdeteksi. Untuk
tahap pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini baru dalam tahap
kopleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalan non obat
seperti konseling. Namun melihat kompleksitas masalahnya, terapi psikopat bisa
dikatakan sulit bahkan tidak mungkin. Seorang psikopat tidak merasa ada yang
salah dengan dirinya sehingga memintanya datang teratur untuk terapi adalah hal
yang mustahil. Yang bisa dilakukan manusia adalah menghindari orang-orang
psikopat, memberikan terapi pada korbannya, mencegah timbul korban lebih banyak
dan mencegah psikopat jangan berubah menjadi kriminal.
Psikopat salah satu perilaku menyimpang
yang banyak ditakuti masyarakat sebenarnya selama ini banyak terdapat disekitar
kita. Sekitar 1 dari 100 orang di dalam masyarakat adalah psikopat. Hampir
seperlimanya akan berperilaku kriminal seperti pembunuh, pemerkosa, koruptor,
pemabuk, atau penjudi. Mungkin salah satunya akan berpotensi menjadi “monster
penjagal manusia”. Bila deteksi dini gangguan perilaku pada anak dan pendekatan
lingkungan dilakukan dengan baik, maka idealnya psikopat tidak akan berubah
menjadi kriminal.
Beberapa penelitian faktor lingkungan
juga sangat berpengaruh. Lingkungan tersebut bisa berupa fisik, biologis dan
sosial. Tetapi kebanyakan orang-orang beresiko biasanya memasuki lingkungan
yang sama yang berpotensi terjadinya kejahatan tersebut. Faktor lingkungan
fisik dan sosial yang beresiko berkembangnya seorang psikopat menjadi kriminal
adalah tekanan ekonomi yang buruk, perlakuan kasar dan keras sejak usia anak,
penelantaran anak, perceraian orang tua, kesibukan orangtua, faktor pemberian
nutrisi tertentu, dan kehidupan keluarga yang tidak mematuhi etika hukum, agama
dan sosial. Lingkungan yang beresiko lainnya adalah hidup ditengah masyarakat
yang dekat dengan perbuatan criminal seperti pembunuhan, penyiksaan, kekerasan
dan lain sebagainya.
Sedangkan lingkungan biologis salah
satunya yang saat ini banyak diteliti adalah pola makan apakah berpengaruh
terhadap tindak kriminal tersebut. Adanya penelitian yang dilakukan Peter C dkk
tahun 1997 cukup mengejutkan. Didapatkan kaitan diet, alergi makanan,
intoleransi makanan dan perilaku kriminal di usia muda cukup menjadi informasi
dan fakta ilmiah yang menarik dan sangat penting, Meskipun demikian masih belum
dapat dijelaskan mengapa beberapa faktor tersebut berkaitan.Terdapat beberapa
faktor resiko untuk terjadi tindak kekerasan dan kriminal tersebut seperti
agresifitas, emosi, impulsifitas, hiperaktif, gangguan tidur dan sebagainya.
Ternyata banyak faktor resiko tersebut juga terjadi pada penderita alergi.
Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya,
karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita termasuk
gangguan fungsi otak. Gangguan fungsi otak itulah maka timbul gangguan
perkembangan dan perilaku pada anak seperti gangguan konsentrasi, gangguan
emosi, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, impulsifitas hingga memperberat
gejala penderita Autism dan ADHD.
Bila faktor genetik, gangguan fungsi
otak, dan diikuti oleh lingkungan fisik, biologis dan sosial yang negatif maka
tindak kriminal pada penderita psikopat lebih gampang terjadi. Sehingga
sangatlah penting untuk mengetahui faktor resiko dan gangguan perilaku pada
usia anak untuk dilakukan pencegahan sejak dini.
Daftar pustaka :
Feist &
Feist. (2009). Theories Of Personality -Seventh Edition. Boston
: The McGraw−Hill
Companies.
Rosenbaum JF, Arena GW, Hyman SE, et
al. Handbook of Psychiatric Medication Treatment. 5th ed. Philadelphia:
Lippincott, Williams, and Wilkins; 2005.
6 komentar:
good job...great revies
Cantik
Cantik
Urutan utk nonton film nya yg baik dri mana ya ?
Sesuai tahun releasenya saja agar lebih menarik
Ga da kelanjutan lgi y setelah hannibal memotong tangannya sendiri karna ga tega memotong tangannya Clarice?
Posting Komentar