Kode Etik Psikologi

Rabu, 18 Juni 2014

Selamat malam di ulasan materi Psikodiagnostik yang terakhir. 

Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Kode Etik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah norma dan asas yg diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.
Fungsi Kode Etik
Kode etik adalah rumusan yang bertujuan mengidentifikasi nilai, prinsip, dan standar etika tingkah laku dalam suatu profesi. Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas prosefional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu : 1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah. (2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. (3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
Pengertian HIMPSI
            Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) merupakan satu-satunya organisasi profesi psikologi di Indonesia, didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1959 dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi, disingkat ISPsi. Sejalan dengan perubahan sistim pendidikan tinggi di Indonesia, melalui Kongres Luar Biasa pada tahun 1998 di Jakarta, organisasi ini mengubah nama menjadi Himpunan Psikologi Indonesia, disingkat Himpsi.
Sebagai organisasi profesi, Himpsi merupakan wadah berhimpunnya profesional Psikologi (Sarjana Psikologi, Magister Psikologi, Doktor Psikologi dan Psikolog). Sejak tahun 2003, lulusan program pendidikan profesi psikologi sudah setara dengan jenjang Magister. Misi utama Himpsi adalah pengembangan keilmuan dan profesi psikologi di Indonesia.
Pengertian APA
            American Psychological Association (APA) merupakan organisasi ilmiah dan profesional terbesar Psikolog di Amerika Serikat dan merupakan asosiasi terbesar di dunia psikolog dengan sekitar 152,000 anggota, termasuk para ilmuwan, pendidik, dokter, konsultan dan mahasiswa. Didirikan pada bulan Juli 1892 di Clark University oleh suatu kelompok yang terdiri dari 26 orang. Pemimpin pertamanya, yang disebut sebagai presiden, adalah G. Stanley Hall.


Kode etik bisa didownload untuk bisa lebih memahami kode etik tsb.


Sumber :
www.Himpsi.or.id
www.Apa.org.com

Teknik Wawancara

Senin, 16 Juni 2014

                     TEKNIK WAWANCARA
Interview : situasi pertukaran pandangan dan informasi antara dua orang yang bertemu (sundberg,1977)
Relasi antar personal sangat penting à membangun komunikasi verbal & non verbal
Diajukan pertanyaan- pertanyaan verbal à tujuan/arah tertentu
Interview à Konversasi (percakapan) dengan tujuan tertentu
Hal hal yang perlu dipertimbangkan dalam interview :
-          Timing à buat aturan waktu wawancara sehingga lebih efektif
-          Content of Interview à Isi
-          Maner of Response : opened response & closed responses
-          Feedback : Paraphrasing & perception checking.

Paraphrasing adalah pengulangan kata-kata. Menurut Supriyo dan Mulawarman (2006: 26) paraphrasing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi dari ucapan-ucapan konseli.
Perception check ini digunakan untuk memahami perasaan klien melalui informasi yang disampaikannya sendiri kepada konselor (verbal, non-verbal, situasional, ataupun pengalaman masa lalu).
Ditinjau dari tujuannya, Interview terdiri dari tiga jenis:
-          Personal interview à setting organisasi industry
-          Clinical Interview à Untuk tujuan klinis

-          Research Interview à Untuk Riset-riset, atau survey 

Tes Individual

                      Tes Individual
      Tes Individual adalah tes yang dilakukan perorangan. Apa bedanya dengan tes kelompok? Hanya tujuannya saja yang berbeda. Tes Kelompok biasanya dilakukan untuk sebagai tes masuk militer, contohnya. Jika subjeknya buta huruf, tidak bisa bahasa inggris/ Indonesia maka perlu dilakukan tes Individual. Tes Individual lebih mendalam dan lebih spesifik. Yang termasuk Tes individual adalah : Tes WAIS, dan Stanford-binet intelegence scale


     
Weschler Adult Intelligence Scales
Test Wechsler mula-mula diterbitkan pada tahun 1939 dengan nama Wechsler – Bellevue Intelligence Scale (Biasa di singkat W – B) dan revisinya diterbitkan tahun 1955 dengan nama Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) adalah skala inteligensi Wechsler yang standar untuk mengukur potensi inteligensi subyek dewasa usia 16 tahun sampai 75 th atau lebih, yang penyajiannya secara individual. Untuk bisa menyajikan tes WAIS ini dengan baik, tester harus memahami dan melakukan petunjuk-petunjuk dalam manual tes ini dengan seksama dan teliti.

Seperti dalam segala tes psikologis, penyajian WAIS secara layak meminta tester mampu menyelenggarakan dengan baik, bahan-bahan yang teratur, ruangan testing yang sesuai, dan waktu yang cukup. Tester harus seorang yang terlatih secara khusus dalam testing perseorangan pada umumnya maupun dalam menyajikan WAIS pada khususnya
SKALA VERBAL terdiri dari:
•      Informasi
Berisi 29 pertanyaan pengetahuan umum.
•      Rentang Angka
Berupa rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang disebutkan secara lisan dan subjek diminta untuk mengulangnya dengan urutan yang benar.
•      Kosa Kata
Mendefinisikan 40 kata-kata dari yang paling mudah sampai yang paling sulit.
•      Hitungan
Berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di sekolah dasar.
•      Pemahaman
Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum.
•      Kesamaan
Berupa 13 soal yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada hal apakah dua benda memiliki kesamaan.
Untuk SKALA PERFORMANSI adalah sebagai berikut:
•      Kelengkapan Gambar
Menyebutkan bagian yang hilang dari gambar dalam kartu yang jumlahnya 21 kartu.
•      Susunan Gambar
Berupa delapan seri gambar yang masing-masing terdiri dari beberapa kartu yang disajikan dalam urutan yang tidak teratur.
•      Rancangan Balok
Terdiri atas suatu seri pola yang masing-masing tersusun atas pola merah-putih. Setiap macam pola diberikan di atas kartu sebagai soal.
•      Perakitan Objek
Terdiri dari potongan-potongan lengkap bentuk benda yang dikenal sehari-hari yang disajikan dalam susunan tertentu.
•      Simbol Angka
Berupa Sembilan angka yang masing-masing mempunyai simbolnya sendiri-sendiri. Subjek diminta menulis symbol untuk masing-masing angka di bawah deretan angka yang tersedia sebanyak yang dapat dia lakukan selama 90 detik.

Individuals with high scores may have an efficient ability plan ahead and maintain a flexible mental orientation, which further suggest an excellent ability to delay impulsive action (Ireland-Galman, Padilla&Michael,1980). Low scores reflect impulsivity and poor visual- motor coordination. Often, unusually low scores may suggest poor reality orientation or organic cerebral impairment, particularly to the frontal areas (Waugh &Bush,1971)  


 The Stanford Binet Intelegence Scale

Tes ini diterbitkan di Prancis pada tahun 1905, 1908, dan 1911. Revisi pertama tes ini dipersiapkan oleh Terman (1916) di Stanford University. Pada revisi pertama ini memperkenalkan begitu banyak perubahan dan tambahan seperti, lebih dari sepertiga soal-soal baru, dan sejumlah soal lama direvisi, dialokasikan ulang pada berbagai tingkat usia yang berbeda. Revisi kedua, 1937, terdiri dari dua bentuk yang ekuivalen, L dan M (Terman & Merrill, 1937). Revisi ketiga, 1960, menggabungkan L dan M menjadi bentuk L-M. Pada tahun 1972, di restandardisasi atas bentuk L-M. Kemudian pada revisi keempat, disusun dengan baik, revisi ini mencerminkan perkembangan yang bersifat menghalangi dalam konseptualisasi teoritis fungsi-fungsi intelektual dan metodologi penyusunan tes.

Analisis Tokoh Wayang Ramayana Dan Mahabarata

Rabu, 11 Juni 2014

Malam ini, mau ngepost ttg pewayangan. Sama kaya post kemaren kepribadian lagiiiii.. selamat menyimak!

RAMAYANA
Diceritakan, di negeri Kosala dengan ibukotanya Ayodya dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Dasarata. Ia mempunyai 3 istri yaitu Dewi Kausalya (Sukasalya) yang berputra Rama sebagai, Kekayi yang melahirkan Barata, dan Dewi Sumitra yang berputra Lasmana dan Satrugna (Satrugena). Dalam sayembara (swayamwara) di Wideha (Manthili) Rama berhasil memboyong Sinta putra Janaka. Sinta kemudian menikah dengan Rama. Bagian ke dua disebut Ayodya Kandha mengisahkan Raja Dasarata sudah tua. Maka Sang Prabu menghendaki turun tahta dan Rama diserahi untuk menggantikannya sebagai raja di negeri Ayodya. Tanpa berpikir panjang tentu saja Rama sebagai anak sulung menyanggupkan diri. Raja Dasarata memerintahkan agar negeri dihias dengan sebaik-baiknya untuk peresmian penobatan raja bagi Sri Rama yang baru saja menikah.
Tetapi alangkah kagetnya sang Raja Dasarata bahwa di malam hari menjelang penobatan Rama, dewi Kekayi mengingatkan pada Dasarata akan janji yang telah diucapkan tentang anaknya si Barata agar bisa naik tahta. Dan selanjutnya agar Barata tenang memerintah Ayodya, Dewi Kekayi memerintahkan kepada Rama dan Sinta agar meninggalkan Ayodya dan hidup di hutan Kanyaka atau Dhandaka selama 14 tahun.
Tentu saja sang Prabu Dasarata sedih sekali dan tidak kuasa menolak janji yang telah diucapkan kepada Kekayi. Hampir-hampir sang Dasarata lari akan bunuh diri. Namun Sri Rama tahu akan gelagat itu, dengan rela hati bersama Sinta untuk melepaskan haknya dan pergi ke hutan selama 14 tahun. Tidak mau ketinggalan Raden Lasmana ikut dalam pengungsian ke hutan.
Sejak itulah Sang Dasarata meninggal. Barata diangkat sebagai raja. Sesaat menduduki singgasana ia kemudian jatuh. Selanjutnya Barata tidak mau naik tahta malahan lari mencari Rama di hutan untuk menyerahkan kembali pemerintahan kepada kakaknya, tetapi Sri Rama harus menggenapkan14 tahun di hutan. Untuk itu terompah Sri Rama dibawa kembali ke Ayodya sebagai ganti Sri Rama, maka raja terompah memerintah Ayodya.

MAHABHARATA 
MAHABARATA
Diceritakan ada dua bersaudara putra seorang maharaja, yaitu Dritarastra dan Pandu. Dritarastra, si putra sulung, terlahir buta. Karena cacat, menurut kepercayaan Hindu ia tidak bisa dinobatkan menjadi raja
menggantikan ayahnya. Sebagai gantinya, Pandu si putra bungsu dinobatkan menjadi raja.Dritarastra mempunyai 100 putra yang dikenal sebagai Kaurawa, sedangkan Pandu mempunyai lima putra yang
dikenal sebagai Pandawa. Kelima Pandawa itu adalah Yudhistira, Bhima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa. RajaPandu meninggal dalam usia yang masih muda, ketikaanak-anaknya belum dewasa. Oleh sebab itu, meskipun
buta, Dritarastra diangkat menjadi raja, mewakili putra putraPandu.
Dritarastra membesarkan anak-anaknya sendiri dan Pandawa, kemenakannya. Ia dibantu Bhisma, paman tirinya. Ketika anak-anak itu sudah cukup besar, Bhisma menyerahkan mereka semua kepada Mahaguru Drona untuk dididik dan diberi ajaran berbagai ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan yang harus dikuasai putra-putra bangsawan atau kesatria.Setelah para kesatria itu selesai belajar dan menginjak usia dewasa, Dritarastra menobatkan Yudhistira, Pandawa yang sulung, sebagai raja. Kebijaksanaan dan kebajikan Yudhistira dalam memerintah kerajaan membuat anakanak Dritarastra, terutama Duryodhana putra sulungnya, dengki dan iri hati. Duryodhana bersahabat dengan Karna, anak sais kereta yang sebenarnya putra sulung Kunti, ibu Pandawa, yang terlahir sebelum putri itu menjadi permaisuri Pandu.
Sejak semula Karna selalu memusuhi Arjuna. Permusuhan Karna dengan Pandawa diperuncing karena persekutuannya dengan Sakuni. Kedengkian dan iri hati Kaurawa terhadap Pandawa makin mendalam. Kaurawa menyusun rencana untuk membunuh Pandawa dengan membakar mereka hidup-hidup ketika para sepupu mereka
sedang beristirahat dalam istana yang sengaja dibuat dari papan kayu. Pandawa berhasil menyelamatkan diri
dan lari ke hutan berkat pesan rahasia Widura kepada Yudhistira, jauh sebelum peristiwa pembakaran terjadi.
Kehidupan yang berat selama mengembara di hutan membuat Pandawa menjadi kesatria-kesatria yang tahan
uji dan kuat menghadapi segala marabahaya dan kepahitan hidup. Pada suatu hari, mereka mendengar tentang
sayembara yang diadakan oleh Raja Drupada dari Negeri Panchala untuk mencarikan suami bagi Dewi Draupadi, putrinya yang terkenal cantik, bijaksana dan berbudi halus.
Sayembara itu diselenggarakan dengan megah dan meriah. Banyak sekali putra mahkota dari berbagai negeri datang untuk mengadu nasib. Tak satu pun dari para putra mahkota yang semuanya gagah perkasa itu berhasil memenangkan sayembara. Tak satu pun kesatria yang mampu memanah sasaran berupa satu titik kecil di dalam lubang sempit di pusat cakra yang terus-menerus diputar.Arjuna yang saat itu menyamar sebagai brahmana maju ketengah gelanggang. Semula sayembara itu hanya boleh diikuti oleh golongan kesatria, tetapi karena tidak ada kesatria yang mampu memenangkannya, Raja Drupada mempersilakan para pria dari golongan lain untuk ikut.
Panah Arjuna tepat mengenai sasaran, ia memenangkan sayembara dan berhak mempersunting Draupadi. Pandawa
membawa Draupadi menghadap Dewi Kunti, ibu mereka.Sesuai nasihat Dewi Kunti dan sumpah mereka untukselalu berbagi adil dalam segala hal, Pandawa menjadikan Dewi Draupadi sebagai istri mereka bersama.
Munculnya Pandawa di muka umum membuat orang tahu bahwa mereka masih hidup. Dritarastra memanggil mereka pulang dan membagi kerajaan menjadi dua, untuk Kaurawa dan Pandawa. Kaurawa mendapat Hastinapura dan Pandawa mendapat Indraprastha. Di bawah pemerintahan Yudhistira, Indraprastha menjadi negeri yang makmur
sejahtera dan selalu menegakkan keadilan. Duryodhana iri melihat kemakmuran negeri yang
diperintah Pandawa. Ia menyusun rencana untuk merebut Indraprastha dengan mengundang Yudhistira bermain dadu. Dalam tradisi kaum kesatria, undangan bermain judi tidak boleh ditolak. Dengan licik Kaurawa membuat Yudhistira terpaksa bermain dadu melawan Sakuni yang tak segan-segan bermain curang hingga Yudhistira tak pernah bisa menang. Yudhistira kalah dengan mempertaruhkan kekayaannya,istananya, kerajaannya, saudara-saudaranya, bahkan dirinya sendiri. Setelah semua yang bisa dipertaruhkannya habis, Yudhistira yang tak kuasa mengendalikan diri mempertaruhkan Dewi Draupadi, istri Pandawa. Karena kalah berjudi, Yudhistira dan saudara-saudaranya sertaDewi Draupadi diusir dari kerajaan. Mereka diharuskan hidup mengembara di hutan selama 12 tahun, lalu pada tahun ketiga belas harus hidup dalam penyamaran selamasatu tahun. Setelah 12 tahun hidup dalam pembuangan, Pandawa hidup menyamar di negeri Raja Wirata. Yudhistira menyamar sebagai brahmana dengan nama Jaya atau Kanka, Bhima sebagai juru masak dengan nama Jayanta atau Ballawa atau Walala, Arjuna sebagai guru tari yang seperti wanita dengan nama Wijaya atau Brihanala, Nakula sebagai tukang kuda dengan nama Jayasena atau Granthikaatau Dharmagranthi, Sadewa sebagai gembala sapi dengan nama Jayadbala atau Tantripala atau Aistanemi dan Draupadi sebagai dayang-dayang permaisuri raja dengan nama Sairandhri.Setelah tiga belas tahun mereka jalani dengan penuh penderitaan, Pandawa memutuskan untuk meminta kembali kerajaan mereka. Perundingan dilakukan dengan Kaurawa untuk mendapatkan kembali Indraprastha secara damai. Sayang, perundingan itu gagal karena Duryodhana menolak semua syarat yang diajukan Yudhistira. Kemudian kedua belah pihak berusaha mencari sekutu sebanyak-
banyaknya. Raja Wirata dan Krishna menjadi sekutu Pandawa, sedangkan Bhisma, Drona, dan Salya memihak Kaurawa.

Setelah semua usaha mencari jalan damai gagal, perang tidak bisa dihindarkan. Dalam pertempuran di padang
Kurukshetra, Arjuna sedih melihat bagaimana sanak saudaranya tewas di hadapannya. Arjuna ingin tidak berperang. Ia ingin meletakkan senjata. Untuk membangkitkan semangat Arjuna dan mengingatkan dia akan tugasnya sebagai kesatria, Krishna, sebagai pengemudi keretanya, memberi nasihat mengenai tugas dan kewajiban seorang kesatria sesuai panggilan dharma-nya. Percakapan antara Krishna dan Arjuna itu dimuat dalam Bhagavadgita.
Pertempuran dahsyat antara Pandawa dan Kaurawa berlangsung selama delapan belas hari. Darah para pahlawan bangsa Bharata membasahi bumi padang pertempuran. Bhisma, Drona, Salya, Duryodhana dan pahlawan pahlawan besar lainnya, juga balatentara Kaurawa musnah di medan perang itu. Aswatthama, anak Drona,membalas kematian ayahnya dengan masuk ke perkemahan Pandawa di malam hari. Ia membunuh anak-anak
Draupadi dan membakar habis perkemahan Pandawa.Pada akhirnya Pandawa memang menang, tetapi mereka mewarisi janda-janda dan anak-anak yatim piatu karena seluruh balatentara musnah. Aswatthama berusaha memusnahkan Pandawa dengan membunuh bayi dalam kandungan istri Abhimanyu. Berkat kewaspadaan Krishna, bayi itu dapat diselamatkan. Bayi itu lahir dan diberi nama Parikeshit. Setelah perang berakhir, Yudhistira melangsungkan upacara aswamedha dan ia dinobatkan menjadi raja.
Dritarastra yang sudah tua tidak dapat melupakan anakanaknya yang tewas di medan perang, terutama Duryodhana. Walaupun Dritarastra tinggal bersama Yudhistira dan selalu dilayani dengan sangat baik, namun pertentangan
batinnya dengan Bhima tidak dapat dielakkan.Akhirnya Dritarastra minta diri untuk pergi ke hutan dan bertapa bersama istrinya, Dewi Gandhari. Sesuai janji mereka untuk selalu bersama, Kunti menemani Gandhari pergi ke hutan. Dalam sebuah kebakaran hebat yang terjadi di hutan, mereka musnah dimakan api. Kedukaan yang mendalam atas kematian sanaksaudara mereka dalam perang membuat hati Pandawa tidak bisa tenang. Akhirnya, setelah menyerahkan takhta kerajaan kepada Parikeshit, cucu mereka, Pandawa meninggalkan ibukota dan pergi mendaki Gunung Himalaya. Seekor anjing menyertai mereka. Dalam perjalanan ke puncak Gunung Himalaya, satu per satu Pandawa gugur. Roh mereka segera disambut Indra, Hyang
Tunggal di surga.
Kepribadian :
Big Five Personality merupakan pendekatan dalam psikologi kepribadian yang mengelompokan trait kepribadian dengan analisis faktor. Tokoh pelopornya adalah Allport dan Cattell.

Big Five Personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences.
Trait-trait dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa & McCrae (1997) adalah sebagai berikut.
Extraversion (E)
Faktor pertama adalah extraversion, atau bisa juga disebut faktor dominan-patuh (dominance-submissiveness). Faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki faktor extraversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat extraversion yang rendah. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai orang-orang yang ramah, fun-loving, affectionate, dan talkative.

Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya Extraversion dapat memprediksi perkembangan dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang dan menarik diri dari lingkungannya.
Agreeableness (A)
Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value suka membantu, forgiving, dan penyayang.
Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal orang yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika berhadapan dengan konflik, self esteem mereka akan cenderung menurun. Selain itu, menghindar dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan sebagai usaha untuk memutuskan konflik dengan orang lain merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki tingkat aggreeableness yang tinggi. Pria yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi dengan penggunaan power yang rendah, akan lebih menunjukan kekuatan jika dibandingkan dengan wanita.
Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness yang rendah cenderung untuk lebih agresif dan kurang kooperatif.

Pelajar yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi memiliki tingkat interaksi yang lebih tinggi dengan keluarga dan jarang memiliki konflik dengan teman yang berjenis kelamin berlawanan.
Neuroticism (N)
Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive.
Openness (O)
Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling sulit untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa yang digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness mengacu pada bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ide atau situasi yang baru.
Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi, broadmindedness, dan a world of beauty. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.

Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian kreatifitas lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang tinggi dan tingkat agreeableness yang rendah. Seseorang yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, atau terbuka terhadap pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu masalah.
Conscientiousness (C)
Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu, dan ambisius.
 
Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic, membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.

Kesimpulan :
Arjuna :

Tidak neko-neko, Yang paling sakti, Setia, Lemah Lembut, dan berparas menawan. Jika dalam versi pewayangan jawa Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. Dalam pewayangan jawa, arjuna menggambarkan lelaki yang seutuhnya. Bukan dia yang mengejar wanita, tetapi wanitalah yang menawarkan diri mereka.
Dalam Big Five Model, Arjuna mempunyai Aggrebleness yang tinggi, terlihat bahwa Lembut hati, dapat dipercaya, suka menolong, pemaaf, penurut adalah karakteristik seorang yang Agreebleness. Lalu Extraversion yang cukup tinggi, orientasi pada hubungan sesama, optimis, fun-lovingaffectionate yag dimiliki oleh seorang Arjuna.
Bhima :

bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walau sebenarnya berhati lembut.  Bima setia pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa-basi, tak pernah bersikap mendua, serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri. Menurut Big Five Model, Bima mempunyai Agrrebleness yang tinggi lalu Straightforwardness (A2)  Individu yang terus terang, sungguh-sungguh dalam menyatakan sesuatu, lalu Extraversion yang tinggi termasuk didalamnya Assertiveness (E3) Individu yang cenderung tegas.
Nakula :

Dalam versi jawa, Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.
Dalam versi India, Nakula sangat membanggakan ketampanannya, menurut drupadi nakula adalah suami yang paling tampan. Nakula tewas di Himalaya bersaa keempat saudaranya. Dalam Big five Model, Concioustness Nakula tinggi dapat dilihat bahwa 
dapat diandalkan adalah sifat nakula (menyimpan rahasia).

Tokoh Ramayana :
Rama 

Seorang Raja legendaris, Ksatria yang hebat, Keras kepala dan memegang teguh pendiriannya. Dalam usahanya menolong sinta, dia tak kenal lelah dan pantang mundur. Dalam Big Five Models, Concioustness Rama tergolong tinggi, Dutifulness (C3)
Memegang erat prinsip hidup (dilihat bahwa rama keras kepala pada pendiriannya) lalu Trust (A1)
Tingkat kepercayaan individu terhadap orang lain agak kurang tinggi, terlihat bahwa dia kurang percaya dengan kesetiaan shinta.
Shinta 

Sangat cantik, sehingga rahwana menginginkannya menjadi istri. Arjuna sempat meragukan kesetiaanya, sehingga Shinta membuktikannya dengan masuk kedalam api suci. Positive emotion (E6)
Kecenderungan untuk mengalami emosi-emosi yang positif seperti bahagia, cinta, dan kegembiraan tergolong tinggi, Straightforwardness (A2)
Individu yang terus terang, sungguh-sungguh dalam menyatakan sesuatu juga tinggi terbukti saat dia membakar dirinya untuk membuktikan pada rama.
Laksmana 

Adik tiri Rama yang setia, jujur, dan selalu mengikuti Rama dan Shinta. Dalam Big Five Models, Warmth (E1)
Kecenderungan untuk mudah bergaul dan membagi kasih sayang Laksmana cukup tinggi, walaupun Rama adalah kaka tirinya tapi dia sangat setia dan mengikuti rama kemanapun dia pergi.  Conciuostness Laksmana juga tinggi, dapat diandalkan dan jujur. 


Daftar Pustaka :
Feist & Feist. (2009). Theories Of Personality -Seventh Edition. Boston : The McGraw−Hill Companies.
Pendit S. Nyoman (2003). MAHABHARATA. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pendit S. Nyoman (2010). Mahabharata dan Ramayana. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Analisis Film Quadrology Hannibal Lecter

Minggu, 01 Juni 2014


Kali ini saya akan menganalisis Film Hannibal lecter’s series . yaitu Silence of the lamb (1991), Hannibal (2001), Red Dragon (2002) dan Hannibal Rising (2007). Yang diadaptasi dari novel karya Thomas Harris. Jika dilihat dari urutan novelnya Red Dragon -à Silence Of the Lamb -à Hannibal à Hannibal Rising.
Sinopsis singkat dari film2 tersebut :

-          Silence of the lamb (1991), Clarice Starling mahasiswi yang sedang magang di FBI mendapat perintah untuk menangkap buffalo bill, seorang pembunuh yang membunuh secara tidak lazim, yan ternyata adalah salah satu dari pasien Dr. Hannibal Lecter, pembunuh yang memakan korbannya. Sehingga, Clarice harus meminta bantuan kepada Hannibal.

-          Hannibal (2001), seorang pasien Hannibal yang mampu bertahan hidup ingin membalas dendam terhadap Hannibal dengan mencari dan membunuh Hannibal. Disini agen FB Clarice Starling akan  bertemu dengan Hannibal kembali.

         
Red Dragon (2002), Seorang Agen FBI yang sudah pensiun Will Graham yang menangkap Hannibal, kembali ditunjuk untuk menyelesaikan kasus “Tooth Fairy” dan meminta bantuan pada Hannibal untuk membantu dalam kasus ini.

-         
Hannibal Rising (2007), Menceritakan masa kecil mengapa Lecter bisa menjadi pembunuh dan memakan korban-korbannya.

Hannibal lecter
Dilihat dari film Hannibal Rising, Hannibal Lecter adalah keturunan ke-enam dari Hannibal The Grimm yang pertama kali
membangun istana turun temurun Lecter. Ia adalah seorang bocah laki-laki yang berusia delapan
tahun di awal cerita yang bersetting tahun 1941 ini. Ia bersama keluarganya tinggal di istana
Lecter di Lithuania, ketika Operasi Barbarossa, sebuah Invasi Hitler pada Uni Soviet, merubah
wilayah Baltic menjadi ujung tanduk dari Perang Dunia kedua yang bagaikan lautan darah. Kedua orangtuanya melarikan diri ke sebuah pondok berburu di hutan untuk menghindari pasukan
Jerman yang mulai maju mendekat ke daerah istana Lecter. Saat Tank Rusia datang ke pondok mereka dan meminta air ternyata ada pesawat NAZI yang melihat tank tank rusia sehingga menembakinya, dan terjadi ledakan. Keluarganya terbunuh, dan hanya dia yang selamat dan mischa, lalu datang gerombolan yang dipimpin Grutas hanya untuk meminta makanan dan berlndung tetapi karena cuaca semakin ekstrim maka akhirnya mereka membunuh dan memakan Mischa. 8 tahun kemudian, Kastilnya menjadi penampungan yatim piatu, yang termasuk Hannibal. Lalu Hannibal mencari keluarganya yg masih hidup yaitu Lady Murasaki, bibinya yang tinggal di Prancis. Lalu mencari orang-orang yang telah membunuh adiknya. Hannibal termasuk anak yang cerdas, dia bisa masuk sekolah medis karena beasiswa. Lalu menjadi Psikiater Forensik yang hebat, tapi masih menjadi pembunuh dan memakan daging korbannya. Oleh Will Graham, Hannibal berhasil ditangkap dan dipenjara selama 7tahun sebelum dia berhasil kabur. Saat masa penjara dan kabur, dia menyukai agen FBI clarice starling sehingga dia membantu clarice dan mengirimnya surat.
Hannibal 8 years old:

Hannibal remaja


Hannibal dewasa

Kepribadian :

Sigmund Freud
1.  Id

Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2.   Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.
3.   Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
Interaksi dari Id, Ego dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.
Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego.


MIMPI
Definisi Mimpi Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Jika Freud seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan tindakan psikis yang salah, selip bicara (keprucut), maupun lelucon.
Pada dasarnya hakikat mimpi bagi psikoanalisis hanyalah sebentuk pemenuhan keinginan terlarang semata. Dikatakan oleh Freud (dalam Calvin S.Hal & Gardner Lindzaey, 1998) bahwa dengan mimpi, seseorang secara tak sadar berusaha memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan menciptakan gambaran tentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit bagi kita untuk mengungkapkan kekesalan, keresahan, kemarahan, dendam, dan yang sejenisnya kepada obyek-obyek yang menjadi sumber rasa marah, maka muncullah dalam keinginan itu dalam bentuk mimpi. (tertundanya pemenuhan keinginan teman saya untuk bermain bersama teman-teman).
Analisis Mimpi, digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, pesan-pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain, hingga aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari. Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang. Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil diungkap, maka untuk penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.

CATTEL
Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu :
‘‘Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’
         Berdasarkan definisi tersebut,Cattell berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami secara terperinci apa yang harus diubah.
         Teori kepribadian Cattell berangkat dari teorinya George W. Allport yakni mengenai trait yang lebih dikembangkan lagi.Trait sendiri yaitu sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Adapun teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal ini Cattell menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self Rating yaitu sebagai pelengkap untuk melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record atau disebut juga data Q, dan Objective Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi-situasi  yang lain atau disebut juga data T.

POKOK-POKOK TEORI CATTELL

          Terdapat beberapa pokok-pokok teori Cattell untuk lebih memahami pendapatnya yaitu :Trait,erg,metaerg,self,dan specification equation
1.            Trait
Menurut Cattell yaitu suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait yaitu :
A.    Common trait dan Unique trait
-Common trait  (sifat umum) adalah sifat yang dimiliki oleh semua individu atau setidaknya oleh sekelompok individu yang hidup dalam lingkungan sosial yang sama.
-Unique trait (sifat khusus).Adalah sifat yang hanya dimiliki oleh individu masing-masing dan tidak dapat ditemukan pada individu lain. Dibagi menjadi 2,yaitu :
·         Relatively unique,kekhususannya timbul dari pengaturan unsur-unsur sifat itu.
·         Intrinsically unique,yang benar-benar hanya ada pada individu khusus tertentu.
B.     Surface trait dan Source trait
Surface trait adalah sifat yang nampak atau sifat permukaan,dan Source trait adalah variabel yang mendasari berbagai sifat yang nampak. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi dari pada sifat asal.Menurut Cattell, bagi orang lain,sifat permukaan itu lebih diakui dari pada sifat asal,karena dapat langsung disaksikan melalui observasi sederhana,tetapi tetap saja sifat asallah yang lebih menentukan perilaku.
2.            Erg.
Erg berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja atau energi yang digunakan Cattell untuk menempatkan konsep dorongan atau insting. Erg merupakan unit dasar dari  motivasi dan diarahkan menuju tujuan yang spesifik. Erg lebih mengarah ke sesuatu yang lebih dasar ( primer) atau dibawa sejak lahir.
3.             Metaerg.
Metaerg dapat dikatakan bersesuaian dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman atau sosiokultural. Jika erg dibawa sejak lahir, maka metaerg terbentuk melalui perkembangan individu seperti sentiment.
4.            Self.
Dalam teori Cattell kepribadian merupakan suatu hal yang bersifat dinamis, yaitu mengenai struktur sifat-sifat dan interaksinya. Self merupakan aspek yang mengorganisasikan struktur tersebut serta menjamin stabilitasnya.Self berfungsi untuk mengintegritaskan segala komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan suatu ‘’unitas’’. Hal yang mengatur ini disebut oleh Cattell sebagai self sentiment atau structural self.
Di dalam self dibagi 2 lagi yaitu ideal self ( diri yang diinginkan oleh seseorang),dan real self (ciri yang seharusnya menurut pertimbangan rasional). Real self pada masa kanak-kanak merupakan refleksi dari ideal self. Jika perkembangan cukup baik, ideal self dan real self akan menjelma menjadi structural self, dan inilah individu yang dikenal berpendirian dan juga bertingkah laku yang realistis.
5.            Specification Equation.
Yaitu tingkah laku individu yang dapat diramalkan yang harus memenuhi keadaan yang ideal di mana si ahli psikologi mengenal segala variabel relevant yang mempengaruhi tingkah laku serta mempunyai alat pengukur yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel tersebut. 


  
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

           Perkembangan kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang merupakan kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang didorong oleh erg. Jika ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan keadaan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut (faktor eksogen) maka akan menimbulkan hasil dalam kepribadian yang berwujud perubahan atau  perkembangan,dan hal inilah yang dilalui oleh individu dalam jalan perkembangannya yang disebut dynamic cross road.

Adapun dyamic cross yang dilalui oleh individu adalah sebagai berikut:

A.            Dynamic cross road yang pertama atau masa Infancy (0-6 th).
Terjadi apabila individu berusaha untuk mendapatkan pemuasan bagi sesuatu erg tertentu. Masa ini di dominasi oleh pengaruh orang tua dan saudara.Akibatnya terjadi 4 kemungkinan,yaitu :
·         Individu mungkin mendapat pemuasan berkat adanya pola tingkah laku yang dibawa sejak lahir.
·         Individu mungkin gagal dalam mendapatkan pemuasan karena kurang efektifnya pola-pola response perceptual dan motoris yang dibawas sejak lahir untuk menghadapi faktor lingkungan yang dibawa pada waktu itu.
·         Pola berdasar erg itu mungkin dimodifikasikan atau disisihkan dengan mengaktifkan  erg lain yang tadinya subsider terhadap erg yang disisihkan itu.
·         Individu mungkin gagal dalam mencapai tujuan karena adanya halangan walaupun arah ke tujuan itu cukup jelas.
B.            Dynamic Crossroad yang ke dua atau Cildhood (6-14 th).
Pada masa ini individu sudah mulai mandiri dari orang tua.Tahap ini dimulai pada keadaan terakhir sebagaimana sebelumnya yaitu ketika menghadapi rintangan, maka terdapat 4 kemungkinan  antara lain:
·         Meningkatkan aktifitas yang menuju ke pemuasan
·         Marah yang dapat mengatasi rintangan selanjutnya menuju ke pemuasan.
·         Marah yang membuktikan kegagalan dalam menghadapi rintangan.
C.           Dynamic Crossroad yang ke 3 atau Adolescence (14-23 th}
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan namun tidak dapat mengatasinya,sehingga terjadi 4 kemungkinan,yaitu:
·         Putus asa atau menyerah.
·         Takut dan menarik  diri.
·         Tetap pada agresinya yang tidak efektif.
·         Lari ke dalam fantasi (pemuasan secara berkhayal)

D.           Dynamic crossroad yang ke 4 atau masa Maturity (23-50 th).
Individu mulai meninggalkan erg yang bersangkutan dari bentuk lahiriah (yang dpat diamati) ke bentuk batiniah (hanya dpat disimpulkan) atau minatnya sudah sedikit berubah dan tahap ini juga ditandai dengan kepribadian yang lebih mantap. Untuk menghindari erg yang mencemaskan individu, kemungkinan terjadi 4 hal,yaitu:
·         Dia mungkin menekan erg itu, artinya dengan sukarela meniadakn dan menolak sesuai dengan impuls-impulsnya.
·         Dia mungkin menekan erg itu dengan keadaan terpaksa sehingga hal yang tidak diterima itu terpaksa dikeluarkan dari kesadaran.
·         Dia mungkin dengan sadar mensublimasikan erg itu, jadi dia berusaha dengan sadar membuat tujuan yang dapat diterima.
·         Dia mungkin tetap pada tingkah lakunya yang non-adaptive atau berbuat kejahatan atau menetapkan tujuan lain yang tak dapat diterima oleh masyarakat.
E.            Dynamic crossroad yang ke 5 atau masa Late Maturity.
Individu pada tahap ini melkukan sublimasi atau tindakan yang dapat diterima atau dihargai oleh masyarakat yang beradab. Tahap ini berawal dari keadaan di mana individu melakukan penekanan,sehingga terjadi 4 kemungkinan yaitu :
·                        Dia mungkin membentuk fantasi tak sadar yang kadang-kadang dapat disadari
·                     Mungkin dia melakukan penekanan yang berhasil,di mana impuls tetap ditempatkan dalam ketidaksadaran.
·                      Mungkin terjadi penekanan yang tidak stabil di mana impuls tidak selalu dapat ditempatkan dalam ketidaksadaran dengan akibat tertentu terhadap tingkah laku individu.
·                      Mungkin terjadi sublimasi yang disengaja ataupun tidak.

F.            Dynamic crossroad yang ke 6 atau Old age.
Bermula pada keadaan yang tak stabil. Jadi disini, penekanan itu tidak dapat sepenuhnya berhasil, sehingga perlu untuk melakukan usaha tambahan untuk mempertahankan supaya impulsnya tetap dalam ketidaksadaran, akan tetapi individu pada tahap ini melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal dengan melakukan reaksi mekanisme pertahanan,sehingga terbentuklah jalan-jalan sebagai berikut: Fantasi, pembentukan reaksi, proyeksi, rasionalisasi, penekanan lebih lanjut, pembatasan ego, regresi, pengalihan dengan pembentukan symptom, dan berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan lainnya.

PSIKOPAT
Psikopatologi menurut DSM IV adalah tingkah laku yang signifikan secara klinis atau adanya sindrom psikologik atau pola-pola perilaku yang dikaitkan dengandistress dan disability. Dalam membuat diagnosa awal tentang psikopatologis para klinisi berpatokan pada beberapa ciri berikut ini (Weiten, 2008):
  1. Deviance. Orang dikategorikan psikopatologi dikarenakan oleh perilaku mereka yang menyimpang dari perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat.
  2. Perilaku maladaptif. Dalam banyak kasus, orang dikategorikan mengidap psikopatologis karena kemampuan mereka untuk beradaptasi telah terganggu.
  3. Personal distress (penderitaan pribadi). Banyak diagnosis psikopatologi yang didasarkan pada penderitaan pribadi. Hal ini biasanya ditemukan pada orang yang mengalami gangguan dengan depresi atau gangguan kecemasa.
 Disamping dari perspektif diatas tiga perspektif besar dalam psikologi (Psikoanalisis, Behavioral, dan Humanistik) memiliki pandangan tersendiri dalam memandang psikopatologis.
 1. Perspektif Psikoanalisis
 Paradigma psikoanalisis bisa dikatakan paling populer dalam bidang psikopatologi dan terapi. Sigmund Freud (1856-1939) yang dianggap sebagai bapak psikoanalisa membagi jiwa kedalam tiga bagian prinsipil, yaitu: id, ego, dan superego. Id hadir sejak kelahiran manusia yang menjadi bagian dari kepribadian yang membangun semua energi yang menggerakkan jiwa.
  Dalam menerangkan psikopatologi Psikoanalisis berlandaskan pada asumsi bahwa semua psikopatologi saat ini dapat dicari sebabnya pada masa lalu seorang individu (pada tahap perkembangan kanak-kanak). Menurut pandangann ini munculnya psikopatologi saat ini dimulai pada masa lalu, ketika individu mengalami traumatic event, kemudian pengalaman tersebut ditekan dalam alam bawah sadar. Ketika ada pemicu terentu, maka individu akan memberikan respon berupa defanse mechanism, jika defense tersebut tidak tepat maka individu akan mengalami neurotic, yang bila berlanjut akan mengalami psikotik.
 2. Perspektif Behavioral
 Behavioral muncul ketika John B. Watson memproklamirkan psikologi sebagai disiplin keilmuan yang harus didekati secara obyektif eksperimental. Maka dimulailah berbagai eksperimentasi untuk menyelidiki ‘aspek pembelajaran’ dari perilaku di atas teori S-R (stimulus – respon).
Psikopatologi menurut perspektif behavioral terjadi karena proses belajar yang maladaptif, seperti modelling yang keliru, asosiasi stimulus respons yang salah ataupun proses konditioning yang kurang tepat. Pandangan ini berasumsi bahwa semua psikopatologi berlandaskan pada aspek kekinian, artinya bukan disebabkan oleh pengalaman masa lalu seperti yang dikemukakan oleh perspektif psikoanalisis.
  3. Perspektif Humanistik
 Abraham Maslow (1908-1970) menyajikan pandangan psikologi humanistik yang mengakui individu sebagai makhluk yang pada dasarnya positif, sehat, unik, aktif, penuh potensi, bertujuan, dan baik. Dan segala kepedihan manusia berawal dari penolakan terhadap semua kebajikan yang dimilikinya tersebut.
 Psikopatologi menurut perspektif humanistik adalah pada saat seseorang tidak mendapatkan unconditional positive regard. Semakin banyak conditional positive regards patologi juga semakin berkembang. Dengan banyaknya conditional positive regards akan membuat seorang individu tidak menjadi dirinya sendiri dan selalu mengkuti kehendak orang lain.
GEJALA PSIKOPAT
Terdapat tiga ciri utama yang biasanya melakat pada seorang psikopat, yakni egosentris, tidak punya empati, dan tidak pernah menyesal. Terdapat sepuluh karakter spesifik psikopat. Di antaranya adalah tidak memiliki empati, emosi dangkal, manipulatif, pembohong, egosentris, pintar bicara, toleransi yang rendah pada frustasi, membangun relasi yang singkat dan episodik, gaya hidup parasitik, dan melanggar norma sosial yang persisten. Seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Sejumlah penelitian menunjukkan, psikopat lebih suka menyiksa pasangan daripada membunuhnya. Dari sekian banyak pembunuhan dalam rumah tangga, hanya 2% yang pelakunya benar-benar seorang psikopat. Para psikopat umumnya tidak menyesal setelah melakukan aksinya. Hanya sedikit psikopat yang menyesal lalu memutuskan bunuh diri. Dari 2% psikopat yang melakukan pembunuhan, seperempatnya melakukan bunuh diri.
Selengkapnya gejala psikopat adalah sebagai berikut :
Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar — bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Sikap antisosial di usia dewasa.
DIAGNOSIS
Tidak mudah mendiagnosa psikopat. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu. Pemeriksaan elektroensefalogram, , MRI dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial. Dilakukan pengamatan perilaku dan kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan. Pemeriksaan psikotes untuk menilai tingkat kecerdasan. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
MMPL (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) adalah metode yag selama ini digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan jiwa secara umum, termasuk psikopat. Namun MMPLmasih mempunyai kelemahan. Tidak sulit bagi seorang psikopat yang cerdas untuk merekayasa laporan dan berbohong. Akhirnya dikembangkan Psychopathy Checklist (PCL) dan versi revisinya Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R), untuk penilaian secara valid dan benar tentang psikopat. PCL-R merupakan metode yang sudah dilengkapi dasar-dasar interview semi-struktural dengan seseorang yang dicurigai sebagai psikopat, bersama-sama diolah dengan berbagai informasi tentang orang tersebut. Penilaian ditentukan dengan skala, mulai dari 0 artinya tidak ada insikasi psikopat hingga 2 yang artinya seseorang positif memiliki karakter psikopat. Total skor adalah 40, dan seseorang didiagnosa psikopat jika dia memiliki skor antara 30 hingga 40. Pada beberapa kasus, skor 25 juga sudah dikategorikan psikopat.
Terdapat sekitar 20 kriteria dalam PCL-R dalam menegakkan diagnosis psikopat. Di antaranya sebagai berikut : persuasif dan memesona di permukaan, menghargai diri yang berlebihan, butuh stimulasi atau gampang bosan, pembohong yang patologis, menipu dan manipulatif, kurang rasa bersalah dan berdosa, emosi dangkal, kasar dan kurang empati, hidup seperti parasit, buruknya pengendalian perilaku, longgarnya perilaku seksual, masalah perilaku dini (sebelum usia 13 tahun), tidak punya tujuan jangka panjang yang realistis, impulsif, tidak bertanggung jawab atas kewajiban, tidak bertanggung jawab atas tindakan sendiri, pernikahan jangka pendek yang berulang, kenakalan remaja, melanggar norma dan keragaman kriminal.
Alat diagnosis lain yang digunakan berdasarkan teori yang sudah eksis (metode deduksi) adalah Primitive Defense Guide, Rorschach, ToM (Theory of Mind), SCT (Sentence Completion Test) dan NEO PIR.

Hannibal memiliki hampir poin poin yg diatas. Dia tenang, cerdas, perkiraannya selalu benar dan wawasannya lebih dari orang yang mewawancarainya, Dingin dan tidak tega terhadap korbannya.

KESIMPULAN
Hannibal sebenarnya anak yang baik dan sayang sekali dengan adik perempuannya Mischa yang dibunuh oleh Gerombolan Grutas. Apalagi Ayah dan ibunya sangat sayang pada anak anak mereka. Terlihat ayahnya dan ibunya selalu melindungi anaknya, bahkan pada saat serangan tentara ayahnya tewas tertembak karena berusaha melindungi Hannibal dan Mischa. Apalagi saat akhirnya kedua orangtua dan pelayan-pelayannya sudah tidak ada, Hannibal mengambil tanggung jawab penuh terhadap adiknya. Sehingga, saat adiknya dibunuh dan dimakan. Hannibal selalu dihantui oleh peristiwa adiknya di dalam mimpi, Menurut freud Mimpi adalah Id( keinginan-keinginan) yang direpress kedalam alam bawah sadar dan muncul di mimpi. Setelah 8 tahun pun, Hannibal belum bisa melupakan dan memaafkan kejadian tersebut. Bahkan, menjadikan dia orng yang tidak punya hati. Saat pengawas penampungan anak yatim piatu ingin menamparnya, Hannibal menusuknya dengan garpu. Saat bibi jepangnya digodai oleh tukang daging, Hannibal berkelahi dan akhirnya membunuh dan memakan dagingnya. Inspektur Popil bahkan berbicara “ dia sudah mati pada musim dingin tahun 1944, hatinya sudah mati dengan mischa. Dia yang sekarang, aku tak tahu selain monster” . Didalam Silence of lamb juga dibahas tentang mimpi Clarice Starling tentang domba (lamb). Disini Hannibal merasa dia punya kesamaan dengan Clarice sehingga dia mau membantunya dalam menangani kasus Buffalo Bill.
Dalam Red Dragon, diketahui Hannibal adalah sosok yang karismatik, Pintar, Suaranya dalam dan lembut, dan dia selalu melakukan eye contact.
Dalam Silence of Lamb,                 Hannibal bisa mendikte sang interviewernya bahkan dia menginterview balik. Dan itu membuat Clarice (interviewnya) menjadi gugup. Hannibal juga mempunyai penciuman yang tajam dan punya kelebihan yaitu membaca pikiran atau membaca masa lalu seseorang. Saat melakukan Eksekusi terhadap polisi yang menjaganya, Hannibal melakukannya dengan santai dan sambil mendengarkan musik klasik, perencanaan yang rapih sehingga dia dapat kabur. Sebenarnya, bisa saja Hannibal tidak jadi Hannibal yg sekarang, karena keadaan lah (saat perang) sehingga dia menjadi bengis dan tidak kenal ampun.
Dari Analisis tersebut, bahwa masa lalu sangat mempengaruhi seseorang di masa yang akan datang. Hannibal memlilik masa lalu yang buruk, sehingga dia menjadi Hannibal yang kejam dan suka memakan korbannya. Banyak korban korban kejahatan di masa lalu / masa kecil menjadi pelaku kejahatan di masa mendatang. Seharusnya, kita lebih mendekatkan diri kepada yang maha Kuasa sehingga lebih mawas diri dan lebih menerima. Dan belajar memaafkan, Hannibal tidak bisa memaafkan tukang daging, dan orang-orang yang membunuh adiknya. Pada dasarnya, psikopat tidak bisa diterapi secara sempurna tetapi hanya bisa terobservasi dan terdeteksi. Untuk tahap pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini baru dalam tahap kopleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalan non obat seperti konseling. Namun melihat kompleksitas masalahnya, terapi psikopat bisa dikatakan sulit bahkan tidak mungkin. Seorang psikopat tidak merasa ada yang salah dengan dirinya sehingga memintanya datang teratur untuk terapi adalah hal yang mustahil. Yang bisa dilakukan manusia adalah menghindari orang-orang psikopat, memberikan terapi pada korbannya, mencegah timbul korban lebih banyak dan mencegah psikopat jangan berubah menjadi kriminal.
Psikopat salah satu perilaku menyimpang yang banyak ditakuti masyarakat sebenarnya selama ini banyak terdapat disekitar kita. Sekitar 1 dari 100 orang di dalam masyarakat adalah psikopat. Hampir seperlimanya akan berperilaku kriminal seperti pembunuh, pemerkosa, koruptor, pemabuk, atau penjudi. Mungkin salah satunya akan berpotensi menjadi “monster penjagal manusia”. Bila deteksi dini gangguan perilaku pada anak dan pendekatan lingkungan dilakukan dengan baik, maka idealnya psikopat tidak akan berubah menjadi kriminal.
Beberapa penelitian faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Lingkungan tersebut bisa berupa fisik, biologis dan sosial. Tetapi kebanyakan orang-orang beresiko biasanya memasuki lingkungan yang sama yang berpotensi terjadinya kejahatan tersebut. Faktor lingkungan fisik dan sosial yang beresiko berkembangnya seorang psikopat menjadi kriminal adalah tekanan ekonomi yang buruk, perlakuan kasar dan keras sejak usia anak, penelantaran anak, perceraian orang tua, kesibukan orangtua, faktor pemberian nutrisi tertentu, dan kehidupan keluarga yang tidak mematuhi etika hukum, agama dan sosial. Lingkungan yang beresiko lainnya adalah hidup ditengah masyarakat yang dekat dengan perbuatan criminal seperti pembunuhan, penyiksaan, kekerasan dan lain sebagainya.
Sedangkan lingkungan biologis salah satunya yang saat ini banyak diteliti adalah pola makan apakah berpengaruh terhadap tindak kriminal tersebut. Adanya penelitian yang dilakukan Peter C dkk tahun 1997 cukup mengejutkan. Didapatkan kaitan diet, alergi makanan, intoleransi makanan dan perilaku kriminal di usia muda cukup menjadi informasi dan fakta ilmiah yang menarik dan sangat penting, Meskipun demikian masih belum dapat dijelaskan mengapa beberapa faktor tersebut berkaitan.Terdapat beberapa faktor resiko untuk terjadi tindak kekerasan dan kriminal tersebut seperti agresifitas, emosi, impulsifitas, hiperaktif, gangguan tidur dan sebagainya. Ternyata banyak faktor resiko tersebut juga terjadi pada penderita alergi. Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya, karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita termasuk gangguan fungsi otak. Gangguan fungsi otak itulah maka timbul gangguan perkembangan dan perilaku pada anak seperti gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, impulsifitas hingga memperberat gejala penderita Autism dan ADHD.
Bila faktor genetik, gangguan fungsi otak, dan diikuti oleh lingkungan fisik, biologis dan sosial yang negatif maka tindak kriminal pada penderita psikopat lebih gampang terjadi. Sehingga sangatlah penting untuk mengetahui faktor resiko dan gangguan perilaku pada usia anak untuk dilakukan pencegahan sejak dini.

Daftar pustaka :
Feist & Feist. (2009). Theories Of Personality -Seventh Edition. Boston : The McGraw−Hill Companies.

Rosenbaum JF, Arena GW, Hyman SE, et al. Handbook of Psychiatric Medication Treatment. 5th ed. Philadelphia: Lippincott, Williams, and Wilkins; 2005.