Tes Individual

Senin, 16 Juni 2014

                      Tes Individual
      Tes Individual adalah tes yang dilakukan perorangan. Apa bedanya dengan tes kelompok? Hanya tujuannya saja yang berbeda. Tes Kelompok biasanya dilakukan untuk sebagai tes masuk militer, contohnya. Jika subjeknya buta huruf, tidak bisa bahasa inggris/ Indonesia maka perlu dilakukan tes Individual. Tes Individual lebih mendalam dan lebih spesifik. Yang termasuk Tes individual adalah : Tes WAIS, dan Stanford-binet intelegence scale


     
Weschler Adult Intelligence Scales
Test Wechsler mula-mula diterbitkan pada tahun 1939 dengan nama Wechsler – Bellevue Intelligence Scale (Biasa di singkat W – B) dan revisinya diterbitkan tahun 1955 dengan nama Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) adalah skala inteligensi Wechsler yang standar untuk mengukur potensi inteligensi subyek dewasa usia 16 tahun sampai 75 th atau lebih, yang penyajiannya secara individual. Untuk bisa menyajikan tes WAIS ini dengan baik, tester harus memahami dan melakukan petunjuk-petunjuk dalam manual tes ini dengan seksama dan teliti.

Seperti dalam segala tes psikologis, penyajian WAIS secara layak meminta tester mampu menyelenggarakan dengan baik, bahan-bahan yang teratur, ruangan testing yang sesuai, dan waktu yang cukup. Tester harus seorang yang terlatih secara khusus dalam testing perseorangan pada umumnya maupun dalam menyajikan WAIS pada khususnya
SKALA VERBAL terdiri dari:
•      Informasi
Berisi 29 pertanyaan pengetahuan umum.
•      Rentang Angka
Berupa rangkaian angka antara 3 sampai 9 angka yang disebutkan secara lisan dan subjek diminta untuk mengulangnya dengan urutan yang benar.
•      Kosa Kata
Mendefinisikan 40 kata-kata dari yang paling mudah sampai yang paling sulit.
•      Hitungan
Berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di sekolah dasar.
•      Pemahaman
Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum.
•      Kesamaan
Berupa 13 soal yang menghendaki subjek untuk menyatakan pada hal apakah dua benda memiliki kesamaan.
Untuk SKALA PERFORMANSI adalah sebagai berikut:
•      Kelengkapan Gambar
Menyebutkan bagian yang hilang dari gambar dalam kartu yang jumlahnya 21 kartu.
•      Susunan Gambar
Berupa delapan seri gambar yang masing-masing terdiri dari beberapa kartu yang disajikan dalam urutan yang tidak teratur.
•      Rancangan Balok
Terdiri atas suatu seri pola yang masing-masing tersusun atas pola merah-putih. Setiap macam pola diberikan di atas kartu sebagai soal.
•      Perakitan Objek
Terdiri dari potongan-potongan lengkap bentuk benda yang dikenal sehari-hari yang disajikan dalam susunan tertentu.
•      Simbol Angka
Berupa Sembilan angka yang masing-masing mempunyai simbolnya sendiri-sendiri. Subjek diminta menulis symbol untuk masing-masing angka di bawah deretan angka yang tersedia sebanyak yang dapat dia lakukan selama 90 detik.

Individuals with high scores may have an efficient ability plan ahead and maintain a flexible mental orientation, which further suggest an excellent ability to delay impulsive action (Ireland-Galman, Padilla&Michael,1980). Low scores reflect impulsivity and poor visual- motor coordination. Often, unusually low scores may suggest poor reality orientation or organic cerebral impairment, particularly to the frontal areas (Waugh &Bush,1971)  


 The Stanford Binet Intelegence Scale

Tes ini diterbitkan di Prancis pada tahun 1905, 1908, dan 1911. Revisi pertama tes ini dipersiapkan oleh Terman (1916) di Stanford University. Pada revisi pertama ini memperkenalkan begitu banyak perubahan dan tambahan seperti, lebih dari sepertiga soal-soal baru, dan sejumlah soal lama direvisi, dialokasikan ulang pada berbagai tingkat usia yang berbeda. Revisi kedua, 1937, terdiri dari dua bentuk yang ekuivalen, L dan M (Terman & Merrill, 1937). Revisi ketiga, 1960, menggabungkan L dan M menjadi bentuk L-M. Pada tahun 1972, di restandardisasi atas bentuk L-M. Kemudian pada revisi keempat, disusun dengan baik, revisi ini mencerminkan perkembangan yang bersifat menghalangi dalam konseptualisasi teoritis fungsi-fungsi intelektual dan metodologi penyusunan tes.

0 komentar:

Posting Komentar