Analisis Film Quadrology Hannibal Lecter

Minggu, 01 Juni 2014


Kali ini saya akan menganalisis Film Hannibal lecter’s series . yaitu Silence of the lamb (1991), Hannibal (2001), Red Dragon (2002) dan Hannibal Rising (2007). Yang diadaptasi dari novel karya Thomas Harris. Jika dilihat dari urutan novelnya Red Dragon -à Silence Of the Lamb -à Hannibal à Hannibal Rising.
Sinopsis singkat dari film2 tersebut :

-          Silence of the lamb (1991), Clarice Starling mahasiswi yang sedang magang di FBI mendapat perintah untuk menangkap buffalo bill, seorang pembunuh yang membunuh secara tidak lazim, yan ternyata adalah salah satu dari pasien Dr. Hannibal Lecter, pembunuh yang memakan korbannya. Sehingga, Clarice harus meminta bantuan kepada Hannibal.

-          Hannibal (2001), seorang pasien Hannibal yang mampu bertahan hidup ingin membalas dendam terhadap Hannibal dengan mencari dan membunuh Hannibal. Disini agen FB Clarice Starling akan  bertemu dengan Hannibal kembali.

         
Red Dragon (2002), Seorang Agen FBI yang sudah pensiun Will Graham yang menangkap Hannibal, kembali ditunjuk untuk menyelesaikan kasus “Tooth Fairy” dan meminta bantuan pada Hannibal untuk membantu dalam kasus ini.

-         
Hannibal Rising (2007), Menceritakan masa kecil mengapa Lecter bisa menjadi pembunuh dan memakan korban-korbannya.

Hannibal lecter
Dilihat dari film Hannibal Rising, Hannibal Lecter adalah keturunan ke-enam dari Hannibal The Grimm yang pertama kali
membangun istana turun temurun Lecter. Ia adalah seorang bocah laki-laki yang berusia delapan
tahun di awal cerita yang bersetting tahun 1941 ini. Ia bersama keluarganya tinggal di istana
Lecter di Lithuania, ketika Operasi Barbarossa, sebuah Invasi Hitler pada Uni Soviet, merubah
wilayah Baltic menjadi ujung tanduk dari Perang Dunia kedua yang bagaikan lautan darah. Kedua orangtuanya melarikan diri ke sebuah pondok berburu di hutan untuk menghindari pasukan
Jerman yang mulai maju mendekat ke daerah istana Lecter. Saat Tank Rusia datang ke pondok mereka dan meminta air ternyata ada pesawat NAZI yang melihat tank tank rusia sehingga menembakinya, dan terjadi ledakan. Keluarganya terbunuh, dan hanya dia yang selamat dan mischa, lalu datang gerombolan yang dipimpin Grutas hanya untuk meminta makanan dan berlndung tetapi karena cuaca semakin ekstrim maka akhirnya mereka membunuh dan memakan Mischa. 8 tahun kemudian, Kastilnya menjadi penampungan yatim piatu, yang termasuk Hannibal. Lalu Hannibal mencari keluarganya yg masih hidup yaitu Lady Murasaki, bibinya yang tinggal di Prancis. Lalu mencari orang-orang yang telah membunuh adiknya. Hannibal termasuk anak yang cerdas, dia bisa masuk sekolah medis karena beasiswa. Lalu menjadi Psikiater Forensik yang hebat, tapi masih menjadi pembunuh dan memakan daging korbannya. Oleh Will Graham, Hannibal berhasil ditangkap dan dipenjara selama 7tahun sebelum dia berhasil kabur. Saat masa penjara dan kabur, dia menyukai agen FBI clarice starling sehingga dia membantu clarice dan mengirimnya surat.
Hannibal 8 years old:

Hannibal remaja


Hannibal dewasa

Kepribadian :

Sigmund Freud
1.  Id

Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2.   Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.
3.   Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.
Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
Interaksi dari Id, Ego dan superego
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.
Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego.


MIMPI
Definisi Mimpi Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Jika Freud seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan tindakan psikis yang salah, selip bicara (keprucut), maupun lelucon.
Pada dasarnya hakikat mimpi bagi psikoanalisis hanyalah sebentuk pemenuhan keinginan terlarang semata. Dikatakan oleh Freud (dalam Calvin S.Hal & Gardner Lindzaey, 1998) bahwa dengan mimpi, seseorang secara tak sadar berusaha memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan menciptakan gambaran tentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit bagi kita untuk mengungkapkan kekesalan, keresahan, kemarahan, dendam, dan yang sejenisnya kepada obyek-obyek yang menjadi sumber rasa marah, maka muncullah dalam keinginan itu dalam bentuk mimpi. (tertundanya pemenuhan keinginan teman saya untuk bermain bersama teman-teman).
Analisis Mimpi, digunakan oleh Freud dari pemahamannya bahwa mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, pesan-pesan ini berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas emosi lain, hingga aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari. Sehingga metode Analisis Mimpi dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan terpendam, baik berupa hasrat, ketakutan, kekhawatiran, kemarahan yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang. Ketika hal masalah-masalah alam bawah sadar ini telah berhasil diungkap, maka untuk penyelesaian selanjutnya akan lebih mudah untuk diselesaikan.

CATTEL
Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu :
‘‘Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’
         Berdasarkan definisi tersebut,Cattell berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami secara terperinci apa yang harus diubah.
         Teori kepribadian Cattell berangkat dari teorinya George W. Allport yakni mengenai trait yang lebih dikembangkan lagi.Trait sendiri yaitu sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Adapun teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal ini Cattell menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self Rating yaitu sebagai pelengkap untuk melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record atau disebut juga data Q, dan Objective Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi-situasi  yang lain atau disebut juga data T.

POKOK-POKOK TEORI CATTELL

          Terdapat beberapa pokok-pokok teori Cattell untuk lebih memahami pendapatnya yaitu :Trait,erg,metaerg,self,dan specification equation
1.            Trait
Menurut Cattell yaitu suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait yaitu :
A.    Common trait dan Unique trait
-Common trait  (sifat umum) adalah sifat yang dimiliki oleh semua individu atau setidaknya oleh sekelompok individu yang hidup dalam lingkungan sosial yang sama.
-Unique trait (sifat khusus).Adalah sifat yang hanya dimiliki oleh individu masing-masing dan tidak dapat ditemukan pada individu lain. Dibagi menjadi 2,yaitu :
·         Relatively unique,kekhususannya timbul dari pengaturan unsur-unsur sifat itu.
·         Intrinsically unique,yang benar-benar hanya ada pada individu khusus tertentu.
B.     Surface trait dan Source trait
Surface trait adalah sifat yang nampak atau sifat permukaan,dan Source trait adalah variabel yang mendasari berbagai sifat yang nampak. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi dari pada sifat asal.Menurut Cattell, bagi orang lain,sifat permukaan itu lebih diakui dari pada sifat asal,karena dapat langsung disaksikan melalui observasi sederhana,tetapi tetap saja sifat asallah yang lebih menentukan perilaku.
2.            Erg.
Erg berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja atau energi yang digunakan Cattell untuk menempatkan konsep dorongan atau insting. Erg merupakan unit dasar dari  motivasi dan diarahkan menuju tujuan yang spesifik. Erg lebih mengarah ke sesuatu yang lebih dasar ( primer) atau dibawa sejak lahir.
3.             Metaerg.
Metaerg dapat dikatakan bersesuaian dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman atau sosiokultural. Jika erg dibawa sejak lahir, maka metaerg terbentuk melalui perkembangan individu seperti sentiment.
4.            Self.
Dalam teori Cattell kepribadian merupakan suatu hal yang bersifat dinamis, yaitu mengenai struktur sifat-sifat dan interaksinya. Self merupakan aspek yang mengorganisasikan struktur tersebut serta menjamin stabilitasnya.Self berfungsi untuk mengintegritaskan segala komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan suatu ‘’unitas’’. Hal yang mengatur ini disebut oleh Cattell sebagai self sentiment atau structural self.
Di dalam self dibagi 2 lagi yaitu ideal self ( diri yang diinginkan oleh seseorang),dan real self (ciri yang seharusnya menurut pertimbangan rasional). Real self pada masa kanak-kanak merupakan refleksi dari ideal self. Jika perkembangan cukup baik, ideal self dan real self akan menjelma menjadi structural self, dan inilah individu yang dikenal berpendirian dan juga bertingkah laku yang realistis.
5.            Specification Equation.
Yaitu tingkah laku individu yang dapat diramalkan yang harus memenuhi keadaan yang ideal di mana si ahli psikologi mengenal segala variabel relevant yang mempengaruhi tingkah laku serta mempunyai alat pengukur yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel tersebut. 


  
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

           Perkembangan kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang merupakan kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang didorong oleh erg. Jika ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan keadaan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut (faktor eksogen) maka akan menimbulkan hasil dalam kepribadian yang berwujud perubahan atau  perkembangan,dan hal inilah yang dilalui oleh individu dalam jalan perkembangannya yang disebut dynamic cross road.

Adapun dyamic cross yang dilalui oleh individu adalah sebagai berikut:

A.            Dynamic cross road yang pertama atau masa Infancy (0-6 th).
Terjadi apabila individu berusaha untuk mendapatkan pemuasan bagi sesuatu erg tertentu. Masa ini di dominasi oleh pengaruh orang tua dan saudara.Akibatnya terjadi 4 kemungkinan,yaitu :
·         Individu mungkin mendapat pemuasan berkat adanya pola tingkah laku yang dibawa sejak lahir.
·         Individu mungkin gagal dalam mendapatkan pemuasan karena kurang efektifnya pola-pola response perceptual dan motoris yang dibawas sejak lahir untuk menghadapi faktor lingkungan yang dibawa pada waktu itu.
·         Pola berdasar erg itu mungkin dimodifikasikan atau disisihkan dengan mengaktifkan  erg lain yang tadinya subsider terhadap erg yang disisihkan itu.
·         Individu mungkin gagal dalam mencapai tujuan karena adanya halangan walaupun arah ke tujuan itu cukup jelas.
B.            Dynamic Crossroad yang ke dua atau Cildhood (6-14 th).
Pada masa ini individu sudah mulai mandiri dari orang tua.Tahap ini dimulai pada keadaan terakhir sebagaimana sebelumnya yaitu ketika menghadapi rintangan, maka terdapat 4 kemungkinan  antara lain:
·         Meningkatkan aktifitas yang menuju ke pemuasan
·         Marah yang dapat mengatasi rintangan selanjutnya menuju ke pemuasan.
·         Marah yang membuktikan kegagalan dalam menghadapi rintangan.
C.           Dynamic Crossroad yang ke 3 atau Adolescence (14-23 th}
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan namun tidak dapat mengatasinya,sehingga terjadi 4 kemungkinan,yaitu:
·         Putus asa atau menyerah.
·         Takut dan menarik  diri.
·         Tetap pada agresinya yang tidak efektif.
·         Lari ke dalam fantasi (pemuasan secara berkhayal)

D.           Dynamic crossroad yang ke 4 atau masa Maturity (23-50 th).
Individu mulai meninggalkan erg yang bersangkutan dari bentuk lahiriah (yang dpat diamati) ke bentuk batiniah (hanya dpat disimpulkan) atau minatnya sudah sedikit berubah dan tahap ini juga ditandai dengan kepribadian yang lebih mantap. Untuk menghindari erg yang mencemaskan individu, kemungkinan terjadi 4 hal,yaitu:
·         Dia mungkin menekan erg itu, artinya dengan sukarela meniadakn dan menolak sesuai dengan impuls-impulsnya.
·         Dia mungkin menekan erg itu dengan keadaan terpaksa sehingga hal yang tidak diterima itu terpaksa dikeluarkan dari kesadaran.
·         Dia mungkin dengan sadar mensublimasikan erg itu, jadi dia berusaha dengan sadar membuat tujuan yang dapat diterima.
·         Dia mungkin tetap pada tingkah lakunya yang non-adaptive atau berbuat kejahatan atau menetapkan tujuan lain yang tak dapat diterima oleh masyarakat.
E.            Dynamic crossroad yang ke 5 atau masa Late Maturity.
Individu pada tahap ini melkukan sublimasi atau tindakan yang dapat diterima atau dihargai oleh masyarakat yang beradab. Tahap ini berawal dari keadaan di mana individu melakukan penekanan,sehingga terjadi 4 kemungkinan yaitu :
·                        Dia mungkin membentuk fantasi tak sadar yang kadang-kadang dapat disadari
·                     Mungkin dia melakukan penekanan yang berhasil,di mana impuls tetap ditempatkan dalam ketidaksadaran.
·                      Mungkin terjadi penekanan yang tidak stabil di mana impuls tidak selalu dapat ditempatkan dalam ketidaksadaran dengan akibat tertentu terhadap tingkah laku individu.
·                      Mungkin terjadi sublimasi yang disengaja ataupun tidak.

F.            Dynamic crossroad yang ke 6 atau Old age.
Bermula pada keadaan yang tak stabil. Jadi disini, penekanan itu tidak dapat sepenuhnya berhasil, sehingga perlu untuk melakukan usaha tambahan untuk mempertahankan supaya impulsnya tetap dalam ketidaksadaran, akan tetapi individu pada tahap ini melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal dengan melakukan reaksi mekanisme pertahanan,sehingga terbentuklah jalan-jalan sebagai berikut: Fantasi, pembentukan reaksi, proyeksi, rasionalisasi, penekanan lebih lanjut, pembatasan ego, regresi, pengalihan dengan pembentukan symptom, dan berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan lainnya.

PSIKOPAT
Psikopatologi menurut DSM IV adalah tingkah laku yang signifikan secara klinis atau adanya sindrom psikologik atau pola-pola perilaku yang dikaitkan dengandistress dan disability. Dalam membuat diagnosa awal tentang psikopatologis para klinisi berpatokan pada beberapa ciri berikut ini (Weiten, 2008):
  1. Deviance. Orang dikategorikan psikopatologi dikarenakan oleh perilaku mereka yang menyimpang dari perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat.
  2. Perilaku maladaptif. Dalam banyak kasus, orang dikategorikan mengidap psikopatologis karena kemampuan mereka untuk beradaptasi telah terganggu.
  3. Personal distress (penderitaan pribadi). Banyak diagnosis psikopatologi yang didasarkan pada penderitaan pribadi. Hal ini biasanya ditemukan pada orang yang mengalami gangguan dengan depresi atau gangguan kecemasa.
 Disamping dari perspektif diatas tiga perspektif besar dalam psikologi (Psikoanalisis, Behavioral, dan Humanistik) memiliki pandangan tersendiri dalam memandang psikopatologis.
 1. Perspektif Psikoanalisis
 Paradigma psikoanalisis bisa dikatakan paling populer dalam bidang psikopatologi dan terapi. Sigmund Freud (1856-1939) yang dianggap sebagai bapak psikoanalisa membagi jiwa kedalam tiga bagian prinsipil, yaitu: id, ego, dan superego. Id hadir sejak kelahiran manusia yang menjadi bagian dari kepribadian yang membangun semua energi yang menggerakkan jiwa.
  Dalam menerangkan psikopatologi Psikoanalisis berlandaskan pada asumsi bahwa semua psikopatologi saat ini dapat dicari sebabnya pada masa lalu seorang individu (pada tahap perkembangan kanak-kanak). Menurut pandangann ini munculnya psikopatologi saat ini dimulai pada masa lalu, ketika individu mengalami traumatic event, kemudian pengalaman tersebut ditekan dalam alam bawah sadar. Ketika ada pemicu terentu, maka individu akan memberikan respon berupa defanse mechanism, jika defense tersebut tidak tepat maka individu akan mengalami neurotic, yang bila berlanjut akan mengalami psikotik.
 2. Perspektif Behavioral
 Behavioral muncul ketika John B. Watson memproklamirkan psikologi sebagai disiplin keilmuan yang harus didekati secara obyektif eksperimental. Maka dimulailah berbagai eksperimentasi untuk menyelidiki ‘aspek pembelajaran’ dari perilaku di atas teori S-R (stimulus – respon).
Psikopatologi menurut perspektif behavioral terjadi karena proses belajar yang maladaptif, seperti modelling yang keliru, asosiasi stimulus respons yang salah ataupun proses konditioning yang kurang tepat. Pandangan ini berasumsi bahwa semua psikopatologi berlandaskan pada aspek kekinian, artinya bukan disebabkan oleh pengalaman masa lalu seperti yang dikemukakan oleh perspektif psikoanalisis.
  3. Perspektif Humanistik
 Abraham Maslow (1908-1970) menyajikan pandangan psikologi humanistik yang mengakui individu sebagai makhluk yang pada dasarnya positif, sehat, unik, aktif, penuh potensi, bertujuan, dan baik. Dan segala kepedihan manusia berawal dari penolakan terhadap semua kebajikan yang dimilikinya tersebut.
 Psikopatologi menurut perspektif humanistik adalah pada saat seseorang tidak mendapatkan unconditional positive regard. Semakin banyak conditional positive regards patologi juga semakin berkembang. Dengan banyaknya conditional positive regards akan membuat seorang individu tidak menjadi dirinya sendiri dan selalu mengkuti kehendak orang lain.
GEJALA PSIKOPAT
Terdapat tiga ciri utama yang biasanya melakat pada seorang psikopat, yakni egosentris, tidak punya empati, dan tidak pernah menyesal. Terdapat sepuluh karakter spesifik psikopat. Di antaranya adalah tidak memiliki empati, emosi dangkal, manipulatif, pembohong, egosentris, pintar bicara, toleransi yang rendah pada frustasi, membangun relasi yang singkat dan episodik, gaya hidup parasitik, dan melanggar norma sosial yang persisten. Seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Sejumlah penelitian menunjukkan, psikopat lebih suka menyiksa pasangan daripada membunuhnya. Dari sekian banyak pembunuhan dalam rumah tangga, hanya 2% yang pelakunya benar-benar seorang psikopat. Para psikopat umumnya tidak menyesal setelah melakukan aksinya. Hanya sedikit psikopat yang menyesal lalu memutuskan bunuh diri. Dari 2% psikopat yang melakukan pembunuhan, seperempatnya melakukan bunuh diri.
Selengkapnya gejala psikopat adalah sebagai berikut :
Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar — bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Sikap antisosial di usia dewasa.
DIAGNOSIS
Tidak mudah mendiagnosa psikopat. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu. Pemeriksaan elektroensefalogram, , MRI dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial. Dilakukan pengamatan perilaku dan kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan. Pemeriksaan psikotes untuk menilai tingkat kecerdasan. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
MMPL (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) adalah metode yag selama ini digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan jiwa secara umum, termasuk psikopat. Namun MMPLmasih mempunyai kelemahan. Tidak sulit bagi seorang psikopat yang cerdas untuk merekayasa laporan dan berbohong. Akhirnya dikembangkan Psychopathy Checklist (PCL) dan versi revisinya Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R), untuk penilaian secara valid dan benar tentang psikopat. PCL-R merupakan metode yang sudah dilengkapi dasar-dasar interview semi-struktural dengan seseorang yang dicurigai sebagai psikopat, bersama-sama diolah dengan berbagai informasi tentang orang tersebut. Penilaian ditentukan dengan skala, mulai dari 0 artinya tidak ada insikasi psikopat hingga 2 yang artinya seseorang positif memiliki karakter psikopat. Total skor adalah 40, dan seseorang didiagnosa psikopat jika dia memiliki skor antara 30 hingga 40. Pada beberapa kasus, skor 25 juga sudah dikategorikan psikopat.
Terdapat sekitar 20 kriteria dalam PCL-R dalam menegakkan diagnosis psikopat. Di antaranya sebagai berikut : persuasif dan memesona di permukaan, menghargai diri yang berlebihan, butuh stimulasi atau gampang bosan, pembohong yang patologis, menipu dan manipulatif, kurang rasa bersalah dan berdosa, emosi dangkal, kasar dan kurang empati, hidup seperti parasit, buruknya pengendalian perilaku, longgarnya perilaku seksual, masalah perilaku dini (sebelum usia 13 tahun), tidak punya tujuan jangka panjang yang realistis, impulsif, tidak bertanggung jawab atas kewajiban, tidak bertanggung jawab atas tindakan sendiri, pernikahan jangka pendek yang berulang, kenakalan remaja, melanggar norma dan keragaman kriminal.
Alat diagnosis lain yang digunakan berdasarkan teori yang sudah eksis (metode deduksi) adalah Primitive Defense Guide, Rorschach, ToM (Theory of Mind), SCT (Sentence Completion Test) dan NEO PIR.

Hannibal memiliki hampir poin poin yg diatas. Dia tenang, cerdas, perkiraannya selalu benar dan wawasannya lebih dari orang yang mewawancarainya, Dingin dan tidak tega terhadap korbannya.

KESIMPULAN
Hannibal sebenarnya anak yang baik dan sayang sekali dengan adik perempuannya Mischa yang dibunuh oleh Gerombolan Grutas. Apalagi Ayah dan ibunya sangat sayang pada anak anak mereka. Terlihat ayahnya dan ibunya selalu melindungi anaknya, bahkan pada saat serangan tentara ayahnya tewas tertembak karena berusaha melindungi Hannibal dan Mischa. Apalagi saat akhirnya kedua orangtua dan pelayan-pelayannya sudah tidak ada, Hannibal mengambil tanggung jawab penuh terhadap adiknya. Sehingga, saat adiknya dibunuh dan dimakan. Hannibal selalu dihantui oleh peristiwa adiknya di dalam mimpi, Menurut freud Mimpi adalah Id( keinginan-keinginan) yang direpress kedalam alam bawah sadar dan muncul di mimpi. Setelah 8 tahun pun, Hannibal belum bisa melupakan dan memaafkan kejadian tersebut. Bahkan, menjadikan dia orng yang tidak punya hati. Saat pengawas penampungan anak yatim piatu ingin menamparnya, Hannibal menusuknya dengan garpu. Saat bibi jepangnya digodai oleh tukang daging, Hannibal berkelahi dan akhirnya membunuh dan memakan dagingnya. Inspektur Popil bahkan berbicara “ dia sudah mati pada musim dingin tahun 1944, hatinya sudah mati dengan mischa. Dia yang sekarang, aku tak tahu selain monster” . Didalam Silence of lamb juga dibahas tentang mimpi Clarice Starling tentang domba (lamb). Disini Hannibal merasa dia punya kesamaan dengan Clarice sehingga dia mau membantunya dalam menangani kasus Buffalo Bill.
Dalam Red Dragon, diketahui Hannibal adalah sosok yang karismatik, Pintar, Suaranya dalam dan lembut, dan dia selalu melakukan eye contact.
Dalam Silence of Lamb,                 Hannibal bisa mendikte sang interviewernya bahkan dia menginterview balik. Dan itu membuat Clarice (interviewnya) menjadi gugup. Hannibal juga mempunyai penciuman yang tajam dan punya kelebihan yaitu membaca pikiran atau membaca masa lalu seseorang. Saat melakukan Eksekusi terhadap polisi yang menjaganya, Hannibal melakukannya dengan santai dan sambil mendengarkan musik klasik, perencanaan yang rapih sehingga dia dapat kabur. Sebenarnya, bisa saja Hannibal tidak jadi Hannibal yg sekarang, karena keadaan lah (saat perang) sehingga dia menjadi bengis dan tidak kenal ampun.
Dari Analisis tersebut, bahwa masa lalu sangat mempengaruhi seseorang di masa yang akan datang. Hannibal memlilik masa lalu yang buruk, sehingga dia menjadi Hannibal yang kejam dan suka memakan korbannya. Banyak korban korban kejahatan di masa lalu / masa kecil menjadi pelaku kejahatan di masa mendatang. Seharusnya, kita lebih mendekatkan diri kepada yang maha Kuasa sehingga lebih mawas diri dan lebih menerima. Dan belajar memaafkan, Hannibal tidak bisa memaafkan tukang daging, dan orang-orang yang membunuh adiknya. Pada dasarnya, psikopat tidak bisa diterapi secara sempurna tetapi hanya bisa terobservasi dan terdeteksi. Untuk tahap pengobatan dan rehabilitasi psikopat saat ini baru dalam tahap kopleksitas pemahaman gejala. Terapi yang paling mungkin adalan non obat seperti konseling. Namun melihat kompleksitas masalahnya, terapi psikopat bisa dikatakan sulit bahkan tidak mungkin. Seorang psikopat tidak merasa ada yang salah dengan dirinya sehingga memintanya datang teratur untuk terapi adalah hal yang mustahil. Yang bisa dilakukan manusia adalah menghindari orang-orang psikopat, memberikan terapi pada korbannya, mencegah timbul korban lebih banyak dan mencegah psikopat jangan berubah menjadi kriminal.
Psikopat salah satu perilaku menyimpang yang banyak ditakuti masyarakat sebenarnya selama ini banyak terdapat disekitar kita. Sekitar 1 dari 100 orang di dalam masyarakat adalah psikopat. Hampir seperlimanya akan berperilaku kriminal seperti pembunuh, pemerkosa, koruptor, pemabuk, atau penjudi. Mungkin salah satunya akan berpotensi menjadi “monster penjagal manusia”. Bila deteksi dini gangguan perilaku pada anak dan pendekatan lingkungan dilakukan dengan baik, maka idealnya psikopat tidak akan berubah menjadi kriminal.
Beberapa penelitian faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Lingkungan tersebut bisa berupa fisik, biologis dan sosial. Tetapi kebanyakan orang-orang beresiko biasanya memasuki lingkungan yang sama yang berpotensi terjadinya kejahatan tersebut. Faktor lingkungan fisik dan sosial yang beresiko berkembangnya seorang psikopat menjadi kriminal adalah tekanan ekonomi yang buruk, perlakuan kasar dan keras sejak usia anak, penelantaran anak, perceraian orang tua, kesibukan orangtua, faktor pemberian nutrisi tertentu, dan kehidupan keluarga yang tidak mematuhi etika hukum, agama dan sosial. Lingkungan yang beresiko lainnya adalah hidup ditengah masyarakat yang dekat dengan perbuatan criminal seperti pembunuhan, penyiksaan, kekerasan dan lain sebagainya.
Sedangkan lingkungan biologis salah satunya yang saat ini banyak diteliti adalah pola makan apakah berpengaruh terhadap tindak kriminal tersebut. Adanya penelitian yang dilakukan Peter C dkk tahun 1997 cukup mengejutkan. Didapatkan kaitan diet, alergi makanan, intoleransi makanan dan perilaku kriminal di usia muda cukup menjadi informasi dan fakta ilmiah yang menarik dan sangat penting, Meskipun demikian masih belum dapat dijelaskan mengapa beberapa faktor tersebut berkaitan.Terdapat beberapa faktor resiko untuk terjadi tindak kekerasan dan kriminal tersebut seperti agresifitas, emosi, impulsifitas, hiperaktif, gangguan tidur dan sebagainya. Ternyata banyak faktor resiko tersebut juga terjadi pada penderita alergi. Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya, karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita termasuk gangguan fungsi otak. Gangguan fungsi otak itulah maka timbul gangguan perkembangan dan perilaku pada anak seperti gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, impulsifitas hingga memperberat gejala penderita Autism dan ADHD.
Bila faktor genetik, gangguan fungsi otak, dan diikuti oleh lingkungan fisik, biologis dan sosial yang negatif maka tindak kriminal pada penderita psikopat lebih gampang terjadi. Sehingga sangatlah penting untuk mengetahui faktor resiko dan gangguan perilaku pada usia anak untuk dilakukan pencegahan sejak dini.

Daftar pustaka :
Feist & Feist. (2009). Theories Of Personality -Seventh Edition. Boston : The McGraw−Hill Companies.

Rosenbaum JF, Arena GW, Hyman SE, et al. Handbook of Psychiatric Medication Treatment. 5th ed. Philadelphia: Lippincott, Williams, and Wilkins; 2005.

6 komentar:

Unknown mengatakan...

good job...great revies

Unknown mengatakan...

Cantik

Unknown mengatakan...

Cantik

Mun Moon mengatakan...

Urutan utk nonton film nya yg baik dri mana ya ?

Hannibal mengatakan...

Sesuai tahun releasenya saja agar lebih menarik

PROPERTY JABABEKA mengatakan...

Ga da kelanjutan lgi y setelah hannibal memotong tangannya sendiri karna ga tega memotong tangannya Clarice?

Posting Komentar