Tugas Foto

Sabtu, 22 Maret 2014

Untuk tulisan kali ini, saya dapet tugas dari mas Seta untuk melihat Pameran Foto yang diadakan di Universitas saya yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PhotoUP, Nah saya mengambil Sebuah Foto :



Didalam Foto tersebut ada Pria yang sedang berjalan melintasi jembatan penyebrangan seorang diri, Saya akan menganalisanya dengan beberapa teori.
Teori Erich Fromm (1900 – 1980)
Menurut Fromm, hakekat manusia bersifat dualistik. Paling tidak ada empat dualistik di dalam diri manusia:
a. Manusia sebagai binatang dan sebagai manusia
Manusia sebagai binatang memiliki banyak kebutuhan fisiologik yang harus dipuaskan, seperti kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan seksual. Manusia sebagai manusia memiliki kebutuhan kesadaran diri, berfikir, dan berimajinasi. Kebutuhan manusia itu terwujud dalam pengalaman khas manusia meliputi perasaan lemah lembut, cinta, kasihan, perhatian, tanggung jawab, identitas, intergritas, sedih, transendensi, kebebasan, nilai, dan norma.
b. Hidup dan mati
Kesadaran diri dan fikiran manusia telah mengetahui bahwa dia akan mati, tetapi manusia berusaha mengingkarinya dengan meyakini adanya kehidupan sesudah mati, dan usaha-usaha yang tidak sesuai dengan fakta bahwa kehidupan akan berakhir dengan kematian.
c. Ketidaksempurnaan dan kesempurnaan
Manusia mampu mengkonsepkan realisasi-diri yang sempurna, tetapi karena hidup itu pendek kesempurnaan tidak dapat dicapai. Ada orang berusaha memecahkan dikotomi ini melalui mengisi rentang sejarah hidupnya dengan prestasi di bidang kemanusiaan, dan ada pula yang meyakini dalil kelanjutan perkembangannya sesudah mati.
d. Kesendirian dan kebersamaan
Manusia adalah pribadi yang mandiri, sendiri, tetapi manusia juga tidak bisa menerima kesendirian. Manusia menyadari diri sebagai individu yang terpisah, dan pada saat yang sama juga menyadari kalau kebahagiaannya tergantung kepada kebersamaan dengan orang lain. Dilema ini tidak pernah terselesaikan, namun orang harus berusaha menjembatani dualism ini, agar tidak menjadi gila. Dualisme-dualisme itu, aspek binatang dan manusia, kehidupan dan kematian, ketidaksempurnaan dan kesempurnaan, kesendirian dan kebersamaan, merupakan kondisi dasar eksistensi manusia. Pemahaman tentang jiwa manusia harus berdasarkan analisis tentang kebutuhan-kebutuhan manusia yang berasal dari kondisi-kondisi eksistensi manusia.
Dilihat dari Foto diatas, Seorang pria yang tengah berjalan sendiri masuk kedalam kategori Manusia adalah pribadi yang mandiri. Manusia menyadari diri sebagai individu yang terpisah, dan pada saat yang sama juga menyadari kalau kebahagiaannya tergantung kepada kebersamaan dengan orang lain. Jadi Terkadang manusia itu menyadari bahwa ia bukanlah satu dengan yang lain atau terpisah dengan individu lainnya. Ia juga tak harus tergantung dengan orang lain. Walaupun Kesendirian itu bagi sebagian orang tidak mengenakkan tapi ada orang yang ingin SENDIRI atau ME TIME. Kadang, saya jika sudah penat dengan orang banyak dan seakan orang lain tak mengert keadaan saya, saya akan menyendiri dan besoknya saya akan bersama dengan teman-teman.

Teori Humanistik- Abraham Maslow
Abraham Maslow membuat teori Hierarki kebutuhan Manusia yang berbentuk piramida.
Berikut Teori Hierarki Maslow :
1.  Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
2.  Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
3.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4.  Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Melihat contoh foto diatas, saya akan menganalisis melalui kebutuhan ke3 yaitu Cinta, sayang, dan kepemilikan. Maslow menyatakan bahwa orang mencari orang lain untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Orang merasa bahwa penting akan kehadiran orang lain untuk mengatasi rasa kesendirian tersebut, Terkadang, orang lain yang tidak bisa melewati tahap ini merasa depresi, bunuh diri atau membunuh orang lain. Tapi ada yang menganggap, tanpa orang lain hidup mereka akan berjalan terus, padahal Manusia adalah Makhluk Sosial yang membutuhkan orang lain.

Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinya disebut orang yang kesepian (Burger, dalam Baron & Byrne, 2000).
Sumber :
Feist & Feist. (2009). Theories Of Personality -Seventh Edition. Boston : The McGraw−Hill Companies.

Sarwono, Sarlito W. (2002). Berkenalan dengan Aliran Aliran dan Tokoh- Tokoh Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang.

0 komentar:

Posting Komentar