Untuk tulisan
kali ini, saya dapet tugas dari mas Seta untuk melihat Pameran Foto yang
diadakan di Universitas saya yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
PhotoUP, Nah saya mengambil Sebuah Foto :
Didalam
Foto tersebut ada Pria yang sedang berjalan melintasi jembatan penyebrangan
seorang diri, Saya akan menganalisanya dengan beberapa teori.
Teori
Erich Fromm (1900 – 1980)
Menurut
Fromm, hakekat manusia bersifat dualistik. Paling tidak ada empat dualistik di
dalam diri manusia:
a.
Manusia sebagai binatang dan sebagai manusia
Manusia
sebagai binatang memiliki banyak kebutuhan fisiologik yang harus dipuaskan,
seperti kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan seksual. Manusia sebagai manusia
memiliki kebutuhan kesadaran diri, berfikir, dan berimajinasi. Kebutuhan
manusia itu terwujud dalam pengalaman khas manusia meliputi perasaan lemah
lembut, cinta, kasihan, perhatian, tanggung jawab, identitas, intergritas,
sedih, transendensi, kebebasan, nilai, dan norma.
b.
Hidup dan mati
Kesadaran
diri dan fikiran manusia telah mengetahui bahwa dia akan mati, tetapi manusia
berusaha mengingkarinya dengan meyakini adanya kehidupan sesudah mati, dan
usaha-usaha yang tidak sesuai dengan fakta bahwa kehidupan akan berakhir dengan
kematian.
c.
Ketidaksempurnaan dan kesempurnaan
Manusia
mampu mengkonsepkan realisasi-diri yang sempurna, tetapi karena hidup itu
pendek kesempurnaan tidak dapat dicapai. Ada orang berusaha memecahkan dikotomi
ini melalui mengisi rentang sejarah hidupnya dengan prestasi di bidang
kemanusiaan, dan ada pula yang meyakini dalil kelanjutan perkembangannya
sesudah mati.
d.
Kesendirian dan kebersamaan
Manusia
adalah pribadi yang mandiri, sendiri, tetapi manusia juga tidak bisa menerima
kesendirian. Manusia menyadari diri sebagai individu yang terpisah, dan pada
saat yang sama juga menyadari kalau kebahagiaannya tergantung kepada
kebersamaan dengan orang lain. Dilema ini tidak pernah terselesaikan, namun
orang harus berusaha menjembatani dualism ini, agar tidak menjadi gila.
Dualisme-dualisme itu, aspek binatang dan manusia, kehidupan dan kematian,
ketidaksempurnaan dan kesempurnaan, kesendirian dan kebersamaan, merupakan
kondisi dasar eksistensi manusia. Pemahaman tentang jiwa manusia harus
berdasarkan analisis tentang kebutuhan-kebutuhan manusia yang berasal dari
kondisi-kondisi eksistensi manusia.
Dilihat dari Foto diatas, Seorang pria
yang tengah berjalan sendiri masuk kedalam kategori Manusia adalah pribadi yang
mandiri. Manusia
menyadari diri sebagai individu yang terpisah, dan pada saat yang sama juga
menyadari kalau kebahagiaannya tergantung kepada kebersamaan dengan orang lain.
Jadi Terkadang manusia itu menyadari bahwa ia bukanlah satu dengan yang lain
atau terpisah dengan individu lainnya. Ia juga tak harus tergantung dengan
orang lain. Walaupun Kesendirian itu bagi sebagian orang tidak mengenakkan tapi
ada orang yang ingin SENDIRI atau ME TIME. Kadang, saya jika sudah penat dengan
orang banyak dan seakan orang lain tak mengert keadaan saya, saya akan
menyendiri dan besoknya saya akan bersama dengan teman-teman.
Teori
Humanistik- Abraham Maslow
Abraham
Maslow membuat teori Hierarki kebutuhan Manusia yang berbentuk piramida.
Berikut Teori Hierarki Maslow :
Berikut Teori Hierarki Maslow :
1. Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri
dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka
adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan,
fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
2. Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan
tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi
aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan
kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial
(seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak
aman dan perlu aman.
3.
Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan
kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang
dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk
mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima
cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4.
Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi,
kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga
diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki
kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat
dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan
berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa
rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka
dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow
menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan
apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik,
seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri
mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang,
kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak
dicintai atau diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui
apa orang itu gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin
ketika ada kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Melihat
contoh foto diatas, saya akan menganalisis melalui kebutuhan ke3 yaitu Cinta,
sayang, dan kepemilikan. Maslow menyatakan bahwa orang mencari orang lain untuk
mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Orang merasa bahwa penting akan
kehadiran orang lain untuk mengatasi rasa kesendirian tersebut, Terkadang,
orang lain yang tidak bisa melewati tahap ini merasa depresi, bunuh diri atau
membunuh orang lain. Tapi ada yang menganggap, tanpa orang lain hidup mereka
akan berjalan terus, padahal Manusia adalah Makhluk Sosial yang membutuhkan
orang lain.
Individu yang tidak menginginkan teman bukan
orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak
memilikinya disebut orang yang kesepian (Burger, dalam Baron & Byrne,
2000).
Sumber
:
Feist & Feist. (2009). Theories Of Personality -Seventh Edition. Boston
: The McGraw−Hill Companies.
Sarwono, Sarlito W. (2002). Berkenalan
dengan Aliran Aliran dan Tokoh- Tokoh Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang.
0 komentar:
Posting Komentar