TES INDIVIDU DAN TES
MINAT
Tes yang secara tradisional disebut “Tes
Intelegensi”, yaitu jenis tes yang dibahas adalah turunan langsung dari skala-
skala Binet yang asli. Tes-Tes ini memberikan secara khusus sebuah skor
rangkuman tunggal, misalhnya IQ tradisional, sebagai indeks tingkat kinerja
yang relative luas (AIKEN,1996). Tes-tes ini jga menghasilkan skor-skor pada
subtes atau kelompok – kelompok subtes yang menaksir kemampuan yang dirumuskan
secara lebih sempit. Tes intelegensi sering digunakan sebagai instrument penyaringan
awal. Penggunaan tes intelegensi umumn uang lain ada pada tes klinis, terutama
identifikasi dan dan klasifikasi orang-orang yang terbelakang mentalnya. Untuk
maksud-maksud klinisi, maka tes diselenggarakan perorangan.
Tes Stanford-Binet
Evolusi
•
Binet mendapat
tugas dari pemerintah Perancis (1904)
•
Terbit skala
Binet yang terdiri 30 item (1905)
•
Terbit hasil
revisi bersama Theodore Simon (1908)
▫
Ada pembatasan
usia subjek
▫
Ada pengelompokan
item
▫
Perluasan proses
mental yang diukur
▫
Diterapkan
konsepsi usia mental
•
Terbit revisi
pertama Skala Binet-Simon (1911)
▫
Penempatan item
diperbaiki ® sampel lebih representatif
▫
Perhitungan usia
mental lebih rinci
•
Terbit revisi
dari Stanford University (1916)
▫
Mempertahankan
karakteristik Binet-Simon
▫
Item diperbaiki -
dipindah – digugurkan - ditambah
▫
Konsep I.Q. rasio
diterapkan
▫
Disediakan
instruksi administrasi & skoring
▫
Sampel
standardisasi 1000 anak + 400 dewasa
•
Terbit revisi I
Stanford-Binet bersama Merrill (1937)
▫
Aktivitas mental
diperluas
▫
Disediakan 2
bentuk yg paralel: Form L dan Form M
▫
Restandardisasi
dengan sampel yang lebih banyak
(100: I-6 – V-6; 200: VI – XIV; 100:
XIV – XVIII)
•
Terbit revisi II
Stanford-Binet Intelligence Scale (1960)
▫
Form L dan form M
digabung: Form L-M
▫
Sampel untuk
analisis item dikelompokkan berdasarkan MA
▫
Disediakan tes
pengganti
▫
Tidak dilakukan
restandardisasi
•
Terbit revisi III
Stanford-Binet Intelligence Scale (1972)
▫
Bentuk skala
tidak berubah
▫
Restandardisasi
dengan sampel yang lebih representatif
(± 200 000 orang)
•
Terbit revisi
dari Yerkes (1915- 1923)
▫
Item
dikelompokkan dalam bentuk subtes
Reliabilitas
Usia
|
I . Q .
|
|
60 - 69
|
140 - 149
|
|
II-6 – V-6
|
0,91
|
0,83
|
VI – XIV
|
0,97
|
0,91
|
XV – XVIII
|
0,98
|
0,95
|
•
Pengujian Fels
Research Institute dengan test-retest menunjukkan bahwa makin lama
interval waktu, korelasi makin kecil
•
Bila interval
waktunya konstan, korelasi membesar
•
Kesalahan
pengukuran sebesar ± 5 poin I.Q.
Validitas
•
Makin tinggi M.A.
makin tinggi korelasi dengan tes Perbendaharaan Kata Þ secara content (isi), Stanford-Binet
sarat dengan pengukuran verbal
faktor kecerdasan yang diukur (Robert
E. Valett)
•
General
Comprehension
•
Visual-motor
Ability
•
Arithmetic
reasoning
•
Memory &
Concentration
•
Vocabulary
& Verbal Fluency
•
Judgement
& Reasoning
Skala Wechsler
Diawali oleh adanya pandangan dan keraguan tentang pengukuran
inteligensi melalui tes Binet (1937) sebagai pendahulu dalam tes inteligensi.
Menurut Wechsler: tes Binet memiliki keterbatasan dalam penggunaannya,
khususnya dalam pengukuran inteligensi untuk orang dewasa sehingga perlu adanya
perluasan dalam pengukuran inteligensi memerlukan item-item yang dapat
diberikan tidak hanya pada kelompok anak tetapi juga pada orang dewasa.
Dua hal yang berbeda dengan para ahli sebelumnya:
Dua hal yang berbeda dengan para ahli sebelumnya:
- Pertama, adanya konsep “point scale”, yaitu adanya
penambahan nilai pada item-item yang dapat diselesaikan dengan waktu yang
lebih cepat serta pengukurannya mencakup isi tertentu.
- Kedua, menambahkan adanya pengukuran performansi, yaitu pengukuran
kemampuan yang bersifat nonverbal serta kemampuan performansi terhadap
tugas
Perkembangan Konstruksi:
- WPPSI _Usia dibawah 5 tahun
- WISC _Usia 5–15 tahun
- WBIS _Usia 10–65 tahun
- WAIS _revisi beberapa item dari beberapa subtes
SKALA
Terdiri atas 11 seubtes yang mengukur kemampuan yang berbeda dn merupakan kombinasi berbagai kecakapan (specific factor/ s. Faktor).
1. VERBAL SCALE: ability to work with abstract verbal symbol ; perceptual skills included (auditory).
Nilai kemampuan Verbal ini mengungkap tentang:
Terdiri atas 11 seubtes yang mengukur kemampuan yang berbeda dn merupakan kombinasi berbagai kecakapan (specific factor/ s. Faktor).
1. VERBAL SCALE: ability to work with abstract verbal symbol ; perceptual skills included (auditory).
Nilai kemampuan Verbal ini mengungkap tentang:
- Kemampuan bekerja dengan simbol-simbol abstrak
- Jumlah dan tingkat kebergunaan latar belakang pendidikan yang
dimiliki individu
- Kemampuan memori verbal
- Kelancaran verbal.
Dan nilai intellegency ini cenderung lebih
terpengaruh kultur atau budaya. Dan didalamnya terkandung beberapa pokok
penilaian, yakni:
a. Informasi.
a. Informasi.
- Menggali kemampuan menangkap instruksi
- Mengikuti perintah dalam persoalan
- Kecepatan dalam memberikan jawaban.
- luasnya pengetahuan, long-term memory
b. Pengertian.
- mengukur akal sehat (common sense)
- penilaian terhadap situasi sosial (social judgment)
c. Hitungan.
- mengukur akal sehat (common sense)
- penilaian terhadap situasi sosial (social judgment)
d. Persamaan.
- kemampuan mengolah persamaan dari dua hal
- tingkat kemampuan berpikir abstraksi (konkrit, fungsional,
abstrak), pembentukan konsep verbal
e. Rentangan angka.
- kemampuan memberikan jawaban secara verbal
- menggali konsentrasi, attention span dan ingatan jangka pendek
f. Perbendaharaan kata.
- kemampuan memberikan jawaban secara verbal
- kemampuan belajar dalam memanfaatkan pengetahuan tentang kata,
luasnya perbendaharaan kata, daya ingat, pembentukan konsep dan kemampuan
mendeskripsikan kata dalam susunan kalimat
2. PERFORMANCE SCALE: ability
to work in concrete situasion ; perceptual skills included (visual)
Nilai Kemampuan Performansi Mengungkap tentang;
Nilai Kemampuan Performansi Mengungkap tentang;
- Tingkat dan kualitas kontak nonverbal individu dengan lingkungan
- Kemampuan integrasi stimulus perseptual dengan respon motorik yang
relevan
- Kapasitas bekerja dalam situasi konkrit
- Kemampuan bekerja cepat
- Kemampuan mengevaluasi informasi visuospasial
Didalam nilai kemampuan performance atau
performance scales terdiri dari beberapa aspek penilaian yang dijelaskan
sebagai berikut:
a. Simbol angka.
a. Simbol angka.
- kecermatan dalam mengamati data
- kemampuan mempelajari persoalan yang tidak umum, visual-motor
dexterity, associative learning, tingkat/derajat ketelitian dan
kecepatan bekerja.
b. Melengkapi gambar.
- kemampuan menghargai adanya ketidaksempurnaan dan menentukan hal
yang tidak tampak.
- kemampuan membedakan esensial-non esensial secara rinci, kemampuan
konsentrasi,visual alertness, visual organization, visual memory.
c. Rancangan balok.
- kemampuan mengamati dan menangkap tanda-tanda secara cermat.
- daya nalar, analisa spatial relationship, integrasi fungsi visual
dan motorik, nonverbal concept formation, abstract thinking
d. Mengatur gambar.
- kemampuan mengamati persoalan secara menyeluruh dan kecermatan menangkap
isi permasalahan.
- kemampuan merencanakan yang mengacu pada hubungan sebab akibat,
logika berpikir, nonverbal reasoning, kemampuan menginterpretasikan
situasi sosial (memahami dan mengevaluasi)
e. Merakit objek.
- kemampuan menangkap bagian secara cermat dan teliti
- kemampuan mengamati part-whole relationship, perceptual
organization, visual-motor organization
Dengan mengetahui hasil tes diatas dapat
diketahui tingkat kemampuan testee yang terangkum dalam 11 (sebelas) macam
kemampuan, akan diperoleh 2 (dua) macam nilai (skala) intelegensi yaitu nilai
intelegensi pada kemampuan verbal, dan nilai intelegensi performance, untuk
kemudian dijumlahkan sehingga ditemukan nilai intelegensi total.
Skala inteligensi WAIS-R merupakan versi skala WAIS terakhir yang diterbitkan oleh The Psychological Corporation pada tahun 1981.
Skala inteligensi WAIS-R merupakan versi skala WAIS terakhir yang diterbitkan oleh The Psychological Corporation pada tahun 1981.
The Kaufman
Assessment Battery for Children (K-ABC)
Tes inteligensi K-ABC merupakan baterai (rangkaian) tes yang relatif baru yang diperuntukkan bagi anak-anak usia 2,5 sampai 12,5 tahun (Kaufman, kamphaus, & Kaurman, 1985, dalam Azwar 1996). Tes ini diciptakan oleh Alan S. Kaufman dan Nadeen L. Kaufman dari the University of Alabama.
Skala-skala inteligensi dalam baterai ini adalah Sequal Processing Scale dan Simulation Processing Scale. Sequal Processing Scale yaitu skala yang mengungkap abilitas atau kemampuan untuk memecahkan permasalahan secara bertahap dengan penekanan pada hubungan serial atau hubungan temporal diantara stimulus. Stimulus ini, baik verbal maupun visual harus ditangni secara berurutan agar tercapai performansi yang optimal. Dalam K-ABC kemampuan ini diungkap antara lain oleh subtes Word Order dimana subjek harus menunjuk pada bayangan gambar dalam urutan sama dengan urutan nama yang disebut oleh penguji. Simulation Processing Scale yaitu skala yang bertujuan mengungkap kemampuan anak dalam memecahkan permasalahan dengan cara mengorganisasikan dan memadukan banyak stimuli sekaligus dalam waktu yang sama. Permasalahan yang diajukan sering kali bersifat analogi atau mengandung aspek spasial. Baik berwujud perseptual maupun berujud konseptual, stimulusnya menghendaki pengerahan daya sintesis simultan agar tercapai penyelesaian yang benar. Dalam K-ABC, stimulus bentuk ini mencakup tugas pengenalan bercak tinta yang disajikan separuh selesai (Gestalt Completion) dan analogi visual yang umumnya abstrak (Matrix Analogies). Baterai dalam skala ini juga menyajikan kombinasi Sequantial dan Simultaneous Processing yang masing-masing disebut Mental Processing Composite Scale, Achievement Scale, dan non-Verbal Scale. Skor pada kesemua skala dalam K-ABC dibuat memiliki mean 100 dan unit deviasi standar sebesar 15 agar dapat dibandingkan langsung satu sama lain dan dengan ukuran inteligensi lain. Skala nonverbal dalam K-ABC merupakan bentuk pendek dari Mental Processing Scale yang dikhususkan bagi anak usia 4 sampai 13,5 tahun dan mencakup pula subtes yang dapat disajikan secara pantomim serta direspon secara motorik.
Tes inteligensi K-ABC merupakan baterai (rangkaian) tes yang relatif baru yang diperuntukkan bagi anak-anak usia 2,5 sampai 12,5 tahun (Kaufman, kamphaus, & Kaurman, 1985, dalam Azwar 1996). Tes ini diciptakan oleh Alan S. Kaufman dan Nadeen L. Kaufman dari the University of Alabama.
Skala-skala inteligensi dalam baterai ini adalah Sequal Processing Scale dan Simulation Processing Scale. Sequal Processing Scale yaitu skala yang mengungkap abilitas atau kemampuan untuk memecahkan permasalahan secara bertahap dengan penekanan pada hubungan serial atau hubungan temporal diantara stimulus. Stimulus ini, baik verbal maupun visual harus ditangni secara berurutan agar tercapai performansi yang optimal. Dalam K-ABC kemampuan ini diungkap antara lain oleh subtes Word Order dimana subjek harus menunjuk pada bayangan gambar dalam urutan sama dengan urutan nama yang disebut oleh penguji. Simulation Processing Scale yaitu skala yang bertujuan mengungkap kemampuan anak dalam memecahkan permasalahan dengan cara mengorganisasikan dan memadukan banyak stimuli sekaligus dalam waktu yang sama. Permasalahan yang diajukan sering kali bersifat analogi atau mengandung aspek spasial. Baik berwujud perseptual maupun berujud konseptual, stimulusnya menghendaki pengerahan daya sintesis simultan agar tercapai penyelesaian yang benar. Dalam K-ABC, stimulus bentuk ini mencakup tugas pengenalan bercak tinta yang disajikan separuh selesai (Gestalt Completion) dan analogi visual yang umumnya abstrak (Matrix Analogies). Baterai dalam skala ini juga menyajikan kombinasi Sequantial dan Simultaneous Processing yang masing-masing disebut Mental Processing Composite Scale, Achievement Scale, dan non-Verbal Scale. Skor pada kesemua skala dalam K-ABC dibuat memiliki mean 100 dan unit deviasi standar sebesar 15 agar dapat dibandingkan langsung satu sama lain dan dengan ukuran inteligensi lain. Skala nonverbal dalam K-ABC merupakan bentuk pendek dari Mental Processing Scale yang dikhususkan bagi anak usia 4 sampai 13,5 tahun dan mencakup pula subtes yang dapat disajikan secara pantomim serta direspon secara motorik.
Kaufman Addolesent and Adult
Intelegence Test (KAIT)
· Tes ini dirancang untuk
usia 11 hingga 85 tahun atau lebih.
· Tes ini menampilkan upaya
untuk mengintegrasikan teori tentang intelegensi cair dan Kristal.
· Soal-soal dalam tes ini
cenderung menuntut semacam penyelesaian masalah dari pikiran operasional formal
Piaget dan fungsi-fungsi evaluative perencanaan.
Kaufman Brief
Inteligence Test (K-BIT)
Dirancang sebagai instrument
penyaringan yang cepat untuk memperkirakan tingkat fungsi intelektual. Meskipun
diselenggarakan secara individu, tes ini sederhana dan bisa diberikan oleh
seorang teknisi. K-BIT mencakup rentang usia 4 sampai 90 tahun. K-BIT bukan
merupakan versi pendek dari K-ABC maupun KAIT. K-BIT terdiri dari satu subtes
verbal yang terdiri dari 45 kosakataEkspresif dan 37 Definisi, dan satu subtes nonverbal
yang terdiri dari 48 matriks. Ketiga skor (verbal, nonverbal, dan komposit)yang
dihasilkan oleh K-BIT diekspresikan dalam kaitan dengan unit-unit IQ simpangan,
seperti halnya tes-tes Kaufman lainnya.
Tes Kemampuan Diferensial
Dibawah
tahun 1976 dikenal dengan nama TINTUM’69
¨ Bentuk tes Intellegensi Umum
¨ Tahun 1976 diteliti oleh Wibowo, S.
dan ternyata TINTUM’69 cocok untuk mengetahui Kemampuan Differensial.
¨ Tahun 1976 TINTUM’69 dirubah namanya
dengan “Tes Kemampuan Differensial”.
¨ Digunakan untuk seleksi calon
mahasiswa, seleksi calon karyawan, termasuk promosi & mutasi karyawan.
¨ Disusun berdasarkan teori “Multiple
Factor” dari Thurstone, L.L., & Thurstone, T.G. (1941).
¨ Ada 7 faktor kemampuan mental primer,
yaitu:
V
|
Verbal Comprehension
|
W
|
Word Fluency
|
N
|
Number
|
S
|
Space
|
M
|
Associative
Memory
|
P
|
Perceptual
Speed
|
I atau R
|
Induction /
General Reasoning
|
¨ Namun, didasari pertimbangan praktis
maka dalam tes ini hanya mengukur 5 faktor mental primer saja, yaitu:
V
|
Verbal Comprehension
|
N
|
Number
|
S
|
Space
|
P
|
Perceptual
Speed
|
I atau R
|
Induction /
General Reasoning
|
DAS – Naglieri Cognitive Assesment System
Tugas – tugas CAS dirancng untuk mengukur fungsi-fungsi kognitif
dasar yang dilibatkan dalam proses belajar, tetapi dianggap independen dari
proses bersekolah. Ini mencakup pemrosesan Perencanaan, Perhatian, Simultan,
dan Berurutan. Sistem ini menggunakan tes-tes verbal dan nonverbal yang
disajikan melalui saluran indra pendengaran dan penglihatan.
Sumber :
Groth-Marnat, Gary.(2003). Handbook
of psychological assessment 4th edition. United States : John
Wiley & Sons, Inc
Anastasi, A., Urbina, U.
(2007). Tes Psikologi (Edisi Ketujuh). Indonesia: PT
Indeks
Kaufman,
Alan S. (1990). Assessing Adolescent and Adult Intelligence (first ed.). Boston: Allyn and Bacon.
1 komentar:
Review :
Tes Individu dan tes Group yang berbeda hanyalah tujuannya saja. Tes individu dilakukan jika subjectnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lain. contohnya: buta huruf, atau tidak tau sama sekali tentang alat tes, dan memiliki gangguan-gangguan psikologis. Dan alat alat tes individu sudah dijelaskan. Terimakasih
Posting Komentar